Magelang (Antaranews Jateng) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengajak para mahasiswa Universitas Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah untuk mewaspadai masuknya paham radikalisme di kampus.
"Waspadai kelompok paham radikal yang tanpa disadari berkembang di kampus," kata Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan BNPT Kolonel Pas Sujatmiko saat memberikan kuliah umum diselenggarakan Program Studi Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tidar di Magelang, Kamis.
Ia menyebutkan sejumlah tanda kelompok paham radikal, antara lain bersifat tertutup, mudah mengafirkan orang bahkan sesama Muslim, ingin menegakkan hukum agama menggantikan dasar negara, menempatkan paham barat sebagai ancaman umat, mengajak anggotanya dalam diskusi tertutup, melakukan pembaiatan, dan sebagian di antaranya sudah mulai menggunakan paham kekerasan.
Ia mengatakan tidak semua orang yang berpendidikan rendah menjadi sasaran "brainwash" atau cuci otak para teroris, namun banyak pula orang dari kalangan berpendidikan tinggi yang menjadi sasaran mereka.
"Salah satu bukti orang berpendidikan tinggi yang juga kena paham terorisme adalah otak pelaku bom Surabaya yang ternyata adalah Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya," katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa selama 2018 tercatat delapan aksi teror di Indonesia yang salah satu kejadian cukup menggemparkan berupa peristiwa bom di Polrestabes Surabaya dengan pelaku satu keluarga.
"Pelaku bom Surabaya melibatkan anak-anaknya yang masih kecil. Kejadian ini salah satu bukti bahwa pemahaman radikalisme yang berujung tindakan terorisme sudah ditanamkan dari usia anak-anak," kata Sujatmiko melalui siaran pers Humas Untidar Kota Magelang.
Ia juga mengemukakan pentingnya kalangan perguruan tinggi negeri di Kota Magelang itu tidak berdiam diri terhadap sesama di sekitarnya yang bergelagat mencurigakan.
"Jika mempunyai pandangan yang berbeda, jangan hanya diam. Mari berdiskusi, baik terbuka maupun tertutup. Jika mulai ada teman anda yang berbeda pandangan lalu meninggalkan teman-teman, keluarga, atau komunitasnya, maka perlu kita curigai," kata dia.
Peserta kuliah umum tersebut selain mahasiswa Prodi Hukum juga perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan Badan Eksekutif Mahasiswa, baik tingkat universitas maupun fakultas.
Berita Terkait
Mahasiswa Untidar bersihkan Kali Bening di Magelang
Kamis, 22 Februari 2024 15:50 Wib
Rektor Untidar: Proses demokrasi sudah berjalan, mari tetap bersatu
Jumat, 16 Februari 2024 16:52 Wib
Untidar tanam pohon dalam "sedekah bumi langit"
Jumat, 16 Februari 2024 16:01 Wib
PPG Untidar kukuhkan 60 guru profesional
Jumat, 2 Februari 2024 10:23 Wib
Untidar tinjau instrumen pembukaan Prodi D3 Farmasi
Sabtu, 20 Januari 2024 4:09 Wib
Mahasiswa Untidar KKN di 65 desa di Kabupaten Magelang
Senin, 8 Januari 2024 21:25 Wib
OIA Universitas Tidar sosialisasikan IISMA 2024
Rabu, 3 Januari 2024 8:41 Wib
Untidar borong lima penghargaan di Anugerah Humas Dikristek 2023
Kamis, 14 Desember 2023 16:37 Wib