Semarang (Antaranews Jateng) - Jumlah pengunjung "Jateng Fair" yang digelar di kawasan PRPP, Kota Semarang, Jawa Tengah, 7 Agustus hingga 9 September 2018, tidak mencapai target.
"Jateng Fair tahun ini menyedot 200 ribu pengunjung, meski ini di bawah target kami sebanyak 500 ribu pengunjung," kata Direktur PT PRPP Titah Listyorini di Semarang, Senin.
Menurut dia, tidak tercapainya target jumlah pengunjung pada "Jateng Fair" yang berlangsung selama 24 hari itu disebabkan banyak faktor.
Selain karena kurang sosialisasi, kata dia, juga dipengaruhi insiden jatuhnya seorang pengunjung ketika akan turun dari wahana permainan bianglala pada pertengahan gelaran Jateng Fair.
Terkait dengan hal itu, Titah mengaku akan menyiapkan peningkatan kualitas pelaksanaan Jateng Fair pada tahun depan.
Ia mengatakan bahwa pada gelaran Jateng Fair 2019 bakal dilakukan "rebranding" agar para pelaku ekonomi kreatif lokal hadir dengan kualitas produk yang tinggi.
"Hal tersebut perlu kami lakukan mengingat Jateng Fair telah terselenggara selama 31 tahun," ujarnya.
Pada tahun depan, Jateng Fair akan diselenggarakan pada 23 Agustus hingga 15 September 2019.
Dengan waktu persiapan selam satu tahun tersebut, Titah berharap muncul ide-ide dari pelaku ekonomi dan juga pengunjung agar jumlahnya semakin meningkat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap pelaksanaan "Jateng Fair" mampu memacu pertumbuhan berbagai produk lokal yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Berkumpulnya seluruh pelaku ekonomi selama 24 hari tersebut terjadi komunikasi proses ekonomi kreatif dan masyarakat dapat memberikan saran untuk penyelenggaraan Jateng Fair berikutnya agar bisa benar-benar sesuai dengan impian masyarakat," katanya.
Ganjar menilai gelaran Jateng Fair sangat strategis untuk memromosikan dan menjual aneka produk lokal berkualitas dan diharapkan kedepan akan semakin banyak industri besar yang diajak untuk memromosikan produknya.
"Potensi luar biasa yang membanggakan dari kegiatan ini adalah bagaimana produk-produk lokal bisa kita tampilkan, bisa kita jual. Kalau komponen lokal betul-betul berkualitas, punya potensi pasar yang tinggi, maka di sinilah keuntungan akan berlipat ganda," ujarnya.