Bantu korban gempa Lombok, PWNU Jateng kirim sukarelawan
Semarang (Antaranews Jateng) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah bersama NU Care-Lazisnu Jateng mengirimkan 20 relawan untuk membantu korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Ini tim kedua kami yang diberangkatkan ke sana (Lombok, red.). Tim pertama beranggotakan tujuh orang masih berada di sana selama 14 hari," kata Ketua PWNU Jateng KH Mohammad Muzammil di Semarang, Jumat.
Hal tersebut diungkapkannya saat pemberangkatan tim relawan PWNU-Lazisnu Jateng berikut enam truk berisi barang kebutuhan korban bencana dan tiga ambulans, serta dana untuk pemulihan korban pascabencana.
Muzammil menjelaskan pada 16 Agustus 2018 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan kepada PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk berpartisipasi pada korban bencana Lombok melalui NU Care-Lazisnu.
Dana yang sementara ini terhimpun, kata dia, sebesar Rp1,19 miliar dari berbagai unsur NU, mulai PCNU kabupaten/kota di Jateng, hingga sayap organisasi, seperti Fatayat dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
"Sesuai dengan instruksi PBNU, sebagai 'leading sector' adalah Lazisnu. Semua elemen NU ikut berpesan serta, mulai Ansor, Fatayat, hingga Pagar Nusa. Ini bagian dari kesetiakawanan terhadap saudara kita di Lombok," ungkapnya.
Sesampainya di Lombok, kata dia, para relawan dan bantuan yang disalurkan oleh PWNU Jateng tersebut akan dikoordinasikan langsung dengan PWNU Lombok untuk ditempatkan di titik-titik yang membutuhkan.
"Kami berharap semua bisa terlaksana dnegan baik karena ini diaudit juga oleh lembaga kami yang kredibel. Insya Allah, semuanya bisa tersalurkan dengan baik kepada korban bencana di Lombok," kata Muzammil.
Sementara itu, Direktur NU Care-Lazisnu Jateng M Mahsun mengatakan sekarang ini penanganan bencana di Lombok sudah memasuki tahap "recovery" sehingga dikirimkan relawan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.
"Dari 20 relawan yang kami kirimkan kali ini, ada relawan untuk tenaga medis, "trauma healing", kemudian juga anggota Banser yang memiliki keahlian tukang batu, tukang kayu, dan sebagainya," katanya.
Keberadaan tim relawan tersebut, kata dia, diharapkan bisa membantu masyarakat yang menjadi korban, seperti memperbaiki rumah, rumah ibadah, musholla, dan sebagainya yang hancur karena gempa bumi.
"Untuk dana yang terhimpun, sementara ini mencapai Rp1.196.582.200, dan ini masih akan terus bertambah karena penggalangan dana terus dilakukan dari unsur-unsur NU di wilayah Jateng," katanya.
Kebutuhan untuk para korban bencana, kata dia, juga sudah dibelanjakan dan bisa segera disalurkan bersamaan dengan kedatangan tim relawan di Lombok yang akan terus dilanjutkan tim-tim berikutnya.
"Kalau dari PWNU Jateng ini tim kedua. Tim pertama ada tujuh orang. Tetapi dari PCNU sudah ada yang berangkat lebih dulu, seperti dari PCNU Kudus sebanyak delapan relawan, PCNU Kendal ada 10 relawan," kata Mahsun.
"Ini tim kedua kami yang diberangkatkan ke sana (Lombok, red.). Tim pertama beranggotakan tujuh orang masih berada di sana selama 14 hari," kata Ketua PWNU Jateng KH Mohammad Muzammil di Semarang, Jumat.
Hal tersebut diungkapkannya saat pemberangkatan tim relawan PWNU-Lazisnu Jateng berikut enam truk berisi barang kebutuhan korban bencana dan tiga ambulans, serta dana untuk pemulihan korban pascabencana.
Muzammil menjelaskan pada 16 Agustus 2018 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan kepada PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk berpartisipasi pada korban bencana Lombok melalui NU Care-Lazisnu.
Dana yang sementara ini terhimpun, kata dia, sebesar Rp1,19 miliar dari berbagai unsur NU, mulai PCNU kabupaten/kota di Jateng, hingga sayap organisasi, seperti Fatayat dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
"Sesuai dengan instruksi PBNU, sebagai 'leading sector' adalah Lazisnu. Semua elemen NU ikut berpesan serta, mulai Ansor, Fatayat, hingga Pagar Nusa. Ini bagian dari kesetiakawanan terhadap saudara kita di Lombok," ungkapnya.
Sesampainya di Lombok, kata dia, para relawan dan bantuan yang disalurkan oleh PWNU Jateng tersebut akan dikoordinasikan langsung dengan PWNU Lombok untuk ditempatkan di titik-titik yang membutuhkan.
"Kami berharap semua bisa terlaksana dnegan baik karena ini diaudit juga oleh lembaga kami yang kredibel. Insya Allah, semuanya bisa tersalurkan dengan baik kepada korban bencana di Lombok," kata Muzammil.
Sementara itu, Direktur NU Care-Lazisnu Jateng M Mahsun mengatakan sekarang ini penanganan bencana di Lombok sudah memasuki tahap "recovery" sehingga dikirimkan relawan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.
"Dari 20 relawan yang kami kirimkan kali ini, ada relawan untuk tenaga medis, "trauma healing", kemudian juga anggota Banser yang memiliki keahlian tukang batu, tukang kayu, dan sebagainya," katanya.
Keberadaan tim relawan tersebut, kata dia, diharapkan bisa membantu masyarakat yang menjadi korban, seperti memperbaiki rumah, rumah ibadah, musholla, dan sebagainya yang hancur karena gempa bumi.
"Untuk dana yang terhimpun, sementara ini mencapai Rp1.196.582.200, dan ini masih akan terus bertambah karena penggalangan dana terus dilakukan dari unsur-unsur NU di wilayah Jateng," katanya.
Kebutuhan untuk para korban bencana, kata dia, juga sudah dibelanjakan dan bisa segera disalurkan bersamaan dengan kedatangan tim relawan di Lombok yang akan terus dilanjutkan tim-tim berikutnya.
"Kalau dari PWNU Jateng ini tim kedua. Tim pertama ada tujuh orang. Tetapi dari PCNU sudah ada yang berangkat lebih dulu, seperti dari PCNU Kudus sebanyak delapan relawan, PCNU Kendal ada 10 relawan," kata Mahsun.