Boyolali (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Boyolali membangun jembatan gantung Sungai Serang yang menghubungkan Desa Kemusu dengan Lemahireng senilai Rp2,1 miliar untuk mempermudah akses transportasi masyarakat.
Pada acara dimulainya pembangunan jembatan gantung Sungai Serang, Desa Kemusu, Kecamatan Kemusu, senilai Rp2,1 miliar tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Boyolali Seno Samodro, Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat, dan Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto, di Desa Kemusu Boyolali, Minggu.
Menurut Bupati Boyolali Seno Samodro warga Desa Kemusu dan Lemahireng di Kecamatan Kemusu tersebut akses jalan sebelumnya jika sungainya banjir harus memutar dengan jarak dan waktu lebih lama karena jembatan terputus, beberapa waktu lalu.
Warga, baik yang bersepeda motor maupun pejalan kaki pada musim kemarau saat ini, dapat melintas penyeberangi sungai karena debit air surut. Mereka bisa menyeberang tetapi tetap harus ekstra hati-hati.
Pihaknya merasa prihatin dengan kondisi warga Kemusu tersebut dan berusaha membantu mereka dengan membangunkan jembatan gantung khusus untuk pejalan kaki dan sepeda motor, sehingga akses keluar masuk desa bisa berjalan lancar, terutama anak-anak sekolah.
Menurut Bupati pembangunan jembatan tersebut akan diberi nama "Nawacita", dan sumber daya dipastikan bukan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Biaya proyek mencapai Rp2,1 miliar dikucurkan dari keluarga besar Bupati Boyolali Seno Samodro untuk membantu akses sarana transportasi di wilayah itu.
"Kami berharap infrastruktur dengan model jembatan gantung ini dapat segera selesai dibangun dan difungsikan pada akhir 2018," kata Bupati.
Menurut Bupati pembangunan jembatan sepanjang sekitar 60 meter tersebut dengan lebar sekitar 1,85 meter, sehingga hanya difungsikan untuk sepeda, sepeda motor, atau jalan kaki saja.
"Kami membangun jembatan ini agar memberi kemudahan akses warga untuk melintas terlebih bagi para siswa yang ingin berangkat ke sekolah," katanya.
Bupati mengatakan pihaknya merasa prihatin melihat warga jika tidak ada jembatan tersebut untuk meraih pendidikan harus memutar cukup jauh dan akan menghabiskan waktu lama. Pihaknya berharap jembatan segera selesai, maka kendala jarak tersebut dapat teratasi.
Pardi (53) salah satu tokoh masyarakat Desa Kemusu mengatakan warga menyambut baik dengan dimulainya pembangunan jembatan di Kemusu ini, sehingga impian mereka akan segera terwujud.
"Saya pergi ke Kemusu tidak perlu menyeberangi sungai lagi. Namun, jika sungai banjir warga tidak berani menyeberang, dan mereka harus memutar yang jaraknya belasan kilometer menuju pusat pemerintahan kecamatan.
Berita Terkait
Siswa SD Muhammadiyah PK Boyolali membuat parcel Ramadhan untuk kaum duafa
Kamis, 28 Maret 2024 8:27 Wib
Persyaratan bakal Calon Bupati Boyolali di Pilkada 2024
Selasa, 26 Maret 2024 23:18 Wib
Dinkes Boyolali sebut kasus DBD 2024 meningkat dibanding 2023
Selasa, 26 Maret 2024 11:33 Wib
Tren kasus DBD Boyolali 2024 terus menurun
Sabtu, 23 Maret 2024 17:07 Wib
Polisi ringkus pelaku penganiayaan pekerja pasar malam di Boyolali
Rabu, 20 Maret 2024 15:44 Wib
Kebun Raya Indrokilo Boyolali siap sambut wisatawan saat libur Lebaran
Rabu, 20 Maret 2024 10:40 Wib
Disnakan sebut Boyolali masih aman penyakit Antraks
Selasa, 19 Maret 2024 15:00 Wib
Dinkes sebut Boyolali tetap bebas polio
Senin, 18 Maret 2024 15:46 Wib