Penyaluran premium di Kudus mulai meningkat
Kudus (Antaranews Jateng) - Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama bulan Juni 2018 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya menyusul beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kudus mulai menyediakan premium.
"Awalnya, di Kudus hanya ada empat SPBU yang masih menjual premium, sedangkan selebihnya menjual pertalite sebagai pengganti premium karena dinilai lebih berkualitas dan ramah lingkungan," kata Kabid Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno di Kudus, Selasa.
Ia mengakui tidak mengetahui secara pasti alokasi sebenarnya karena Dinas Perdagangan hanya menerima laporan penyaluran dari masing-masing SPBU.
Berdasarkan data laporan dari 19 SPBU di Kudus, penyaluran premium selama Mei 2018 sebanyak 1,73 juta liter, kemudian pada bulan berikutnya Juni 2018 meningkat menjadi 2,08 juta liter.
Hal tersebut, kata dia, terjadi karena kesempatan masyarakat mendapatkan premium lebih besar karena jumlah SPBU yang menyediakan premium juga bertambah menjadi 10 SPBU.
Meskipun ada peningkatan permintaan premium, lanjut dia, permintaan pertamax sepanjang Juni 2018 justru meningkat dibandingkan bulan Mei 2018.
Permintaan pertamax sepanjang Juni 2018 tercatat sebanyak 2,68 juta liter, sedangkan bulan Mei 2018 tercatat hanya 2,33 juta liter dan permintaan pertamax turbo tercatat sebanyak 103.134 liter.
Kondisi berbeda justru terjadi pada pertalite karena permintaan selama Juni 2018 mengalami penurunan dibandingkan bulan Mei 2018.
Penyaluran pertalite pada bulan Mei 2018 bisa mencapai 6,1 juta liter, justru pada bulan Juni 2018 menurun menjadi 5,88 juta liter.
Berdasarkan pengamatan di sejumlah SPBU, terdapat SPBU yang memasang baliho yang menjelaskan bahwa mulai tersedia premium.
Pertalite sendiri diklaim lebih berkualitas karena memiliki level research octane number (RON) 90, dibandingkan premium hanya memiliki level RON 88.
Untuk harga jual premium saat ini per liternya Rp6.550, pertalite Rp7.800/liter, pertamax Rp9.500/liter dan pertamax turbo Rp10.700/liter serta solar Rp5.150/liter.
"Awalnya, di Kudus hanya ada empat SPBU yang masih menjual premium, sedangkan selebihnya menjual pertalite sebagai pengganti premium karena dinilai lebih berkualitas dan ramah lingkungan," kata Kabid Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno di Kudus, Selasa.
Ia mengakui tidak mengetahui secara pasti alokasi sebenarnya karena Dinas Perdagangan hanya menerima laporan penyaluran dari masing-masing SPBU.
Berdasarkan data laporan dari 19 SPBU di Kudus, penyaluran premium selama Mei 2018 sebanyak 1,73 juta liter, kemudian pada bulan berikutnya Juni 2018 meningkat menjadi 2,08 juta liter.
Hal tersebut, kata dia, terjadi karena kesempatan masyarakat mendapatkan premium lebih besar karena jumlah SPBU yang menyediakan premium juga bertambah menjadi 10 SPBU.
Meskipun ada peningkatan permintaan premium, lanjut dia, permintaan pertamax sepanjang Juni 2018 justru meningkat dibandingkan bulan Mei 2018.
Permintaan pertamax sepanjang Juni 2018 tercatat sebanyak 2,68 juta liter, sedangkan bulan Mei 2018 tercatat hanya 2,33 juta liter dan permintaan pertamax turbo tercatat sebanyak 103.134 liter.
Kondisi berbeda justru terjadi pada pertalite karena permintaan selama Juni 2018 mengalami penurunan dibandingkan bulan Mei 2018.
Penyaluran pertalite pada bulan Mei 2018 bisa mencapai 6,1 juta liter, justru pada bulan Juni 2018 menurun menjadi 5,88 juta liter.
Berdasarkan pengamatan di sejumlah SPBU, terdapat SPBU yang memasang baliho yang menjelaskan bahwa mulai tersedia premium.
Pertalite sendiri diklaim lebih berkualitas karena memiliki level research octane number (RON) 90, dibandingkan premium hanya memiliki level RON 88.
Untuk harga jual premium saat ini per liternya Rp6.550, pertalite Rp7.800/liter, pertamax Rp9.500/liter dan pertamax turbo Rp10.700/liter serta solar Rp5.150/liter.