Cilacap (Antaranews Jateng) - Personel Basarnas Pos SAR Cilacap melakukan operasi pencarian terhadap seorang nelayan yang dilaporkan hilang akibat terhempas gelombang tinggi di Pantai Karangbolong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
"Korban diketahui bernama Rohman (37), warga Dusun Manggih RT 02 RW 01, Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan, Kebumen," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap, Senin.
Ia mengatakan peristiwa nahas yang dialami Rohman terjadi pada hari Minggu (22/7), pukul 11.00 WIB, saat korban bersama seorang rekannya, Trisno, warga Karangbolong, sedang mencari rumput laut di Pantai Karangbolong.
Akan tetapi tanpa mereka sadari, kata dia, tiba-tiba datang gelombang tinggi yang langsung menghantam tubuh kedua orang itu.
"Beruntung, Trisno dapat selamat dari musibah itu, sedangkan Rohman hilang terseret gelombang. Adapun ciri-ciri korban di antaranya kulit sawo matang, rambut pendek tinggi badan sekitar 165 centimeter, dan terakhir memakai kaos hitam lengan pendek serta celana pendek warna cokelat," katanya.
Lebih lanjut, Mulwahyono mengatakan Basarnas Pos SAR Cilacap setelah menerima informasi tersebut langsung memberangkatkan satu regu Basarnas menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan pertolongan di air.
Selain Basarnas Pos SAR Cilacap, kata dia, operasi pencarian tersebut juga melibatkan personel BPBD kebumen, Polsek Buayan, SAR Walet, SAR Elang Perkasa, dan keluarga korban.
"Hingga Senin (23/7) siang, operasi pencarian korban belum membuahkan hasil. Kami melakukan penyisiran melalui jalur darat maupun menggunakan dua perahu katir," katanya.
Menurut dia, penyisiran melalui jalur darat dilakukan sejauh 1 kilometer dari lokasi kejadian ke arah timur hingga Pantai Suwuk maupun ke arah barat dengan melewati tebing hingga Pantai Pasir.
Ia mengakui operasi pencarian tersebut menghadapi kendala berupa area yang luas dan gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai kisaran 3-6 meter.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil tidak melaut untuk sementara waktu karena gelombang di laut selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta diprakirakan akan kembali tinggi.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan citra satelit cuaca, tinggi gelombang di laut selatan Jateng-DIY pada hari Senin (23/7) diprakirakan kembali mengalami peningkatan terutama di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng-DIY.
Dalam hal ini, tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng berpotensi mencapai kisaran 4-6 meter, sedangkan di perairan selatan Jateng-DIY berkisar 2,5-4 meter.
Bahkan, tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng-DIY pada hari Selasa (24/7) hingga Rabu (25/7) diprakirakan mencapai lebih dari 6 meter.
Berita Terkait
Kemlu: Tidak ada korban WNI dalam insiden jembatan ambruk Baltimore
Kamis, 28 Maret 2024 8:53 Wib
Kejati Jateng bantu korban banjir Demak
Kamis, 28 Maret 2024 5:10 Wib
Satpol PP se-Jateng bantu korban banjir Demak
Rabu, 27 Maret 2024 8:23 Wib
Pengungsi korban banjir Demak mulai dipulangkan ke daerah asalnya
Selasa, 26 Maret 2024 14:44 Wib
Bapanas berikan bantuan pangan Rp581,02 juta untuk korban banjir Demak
Minggu, 24 Maret 2024 18:40 Wib
Warga Demak korban banjir mulai pulang ke rumah
Minggu, 24 Maret 2024 14:28 Wib
Warga Temanggung kirim sayuran ke korban banjir Demak dan Kudus
Jumat, 22 Maret 2024 15:43 Wib
Smartfren bantu paket data hingga makanan bagi korban banjir Pantura
Jumat, 22 Maret 2024 15:06 Wib