Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman ikut membangun infrastruktur permukiman melalu pola kuliah kerja nyata (KKN).
"Dengan adanya mahasiswa di lokasi KKN maka bisa jadi kepanjangan tangan kementerian terkait pembangunan infrastruktur permukiman yang berbasis masyarakat," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Rina Agustin Indriani di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan, usai acara Pelepasan Mahasiswa Program KKN Unsoed Periode Juli - Agustus 2018.
"Pada saat ini Kementerian PUPR terus membangun infrastruktur, infrastruktur ini kan tidak hanya yang dibangun oleh pihak kontraktor tapi ada yang berbasis masyarakat. Mahasiswa bisa jadi kepanjangan tangan kita untuk pekerjaan yang berbasis masyarakat," katanya.
Dia menambahkan, mahasiswa bersama masyarakat dengan dikawal oleh pemerintah daerah setempat bisa membangun infrastruktur di pedesaan, salah satunya program penyediaan air minum di kawasan pedesaan atau program sanitasi yang dikelola masyarakat.
"Harapannya masyarakat yang dibimbing oleh mahasiswa ini bisa lebih paham apa yang mereka kerjakan dan sekaligus mengisi kekurangan apa yang belum bisa kami sampaikan langsung kepada masyarakat," katanya.
Selain itu, tambah dia, mahasiswa juga bisa menjadi fasilitator bagi masyarakat mengenai pengelolaan infrastruktur.
"Infrastruktur yang sudah jadi kan harus dipelihara atau dikelola kelompok masyarakat setempat, mahasiswa KKN diharapkan bisa menjadi fasilitator agar masyarakat bisa mengelola sarana yang dibangun dengan lebih baik lagi melalui pembekalan oleh mahasiswa," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya telah memberikan pembekalan kepada para mahasiswa mengenai pembangunan dan pengelolaan infrastruktur permukiman.
"Sebelum mahasiswa terjun ke lokasi KKN kami sudah memberikan pembekalan, misalnya bagaimana membangun dan mengelola sarana air minum di desa, dan setelah mereka terjun ke lapangan kita juga melakukan monitoring," katanya.
Dia menambahkan, dinamika yang ditemui mahasiswa di lapangan bisa menjadi catatan untuk dilaporkan kepada Kementerian PUPR.
"Misalkan mahasiswa menemukan kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam membangun infrastruktur, maka bisa dilaporkan dan menjadi catatan bagi kami," katanya.
Sementara itu, dia juga mengatakan, dalam upaya keberlanjutan infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membutuhkan tenaga fasilitator untuk pendampingan masyarakat serta pemerintah daerah setempat.
"Untuk itu kami sangat mengapresiasi perguruan tinggi yang telah mempersiapkan mahasiswanya mengenai program-program pemerintah dan pemerintah daerah dalam membangun kota atau daerahnya. Mahasiswa melalui program KKN diharapkan mengenal dan memahami kebutuhan masyarakat atau lingkungan permukiman yang sehat dan nyaman dan dapat menjadi bekal saat lulus nantinya," katanya.
Berita Terkait
Mahasiswa UIN Saizu ikut lestarikan seni tradisional
Rabu, 27 Maret 2024 9:27 Wib
UNS terima 2.042 mahasiswa baru melalui program SNBP 2024
Rabu, 27 Maret 2024 9:21 Wib
UMP kembali hadirkan International Culinary Festival
Sabtu, 23 Maret 2024 15:17 Wib
Mahasiswa Magister Hukum USM gelar silaturahmi dan buka bersama
Sabtu, 23 Maret 2024 11:38 Wib
Mahasiswa KKN UNS berhasil petakan kawasan rawan genangan
Kamis, 21 Maret 2024 14:12 Wib
USM terjunkan mahasiswa bantu korban banjir di Demak
Rabu, 20 Maret 2024 12:19 Wib
Perpustakaan UMP edukasi mahasiswa tentang AI dalam penyusunan tugas akhir
Selasa, 19 Maret 2024 15:23 Wib
Mahasiswa UNS raih penghargaan pada kompetisi robot internasional
Selasa, 19 Maret 2024 12:46 Wib