Semarang (Antaranews Jateng) - Para siswa baru Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Semarang diajak berkreasi dengan membuat wayang pada kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah atau dahulu bernama masa orientasi siswa.
Ratusan siswa peserta MPLS di bagi 12 kelompok sesuai kelas di halaman SMAN 3 Semarang, Selasa, kemudian diberi tugas untuk membuat tokoh wayang sesuai yang ditentukan, seperti pandawa atau punakawan.
Koordinator kegiatan membuat wayang SMAN 3 Semarang M. Risyad Rachman menjelaskan setidaknya ada 12 tokoh pewayangan, yakni Pandawa Lima (5), Punakawan (4), kemudian Prabu Pandu, Dewi Kunti, dan Dewi Madri.
"Setiap kelas berisi 32 siswa yang sudah ditentukan tokoh wayangnya dan siswa membuat satu wayang. Jadi, ada 384 wayang karena total siswa baru ada 384 orang," kata siswa kelas 11 IPA 6 SMAN 3 Semarang itu.
Dengan bahan kertas duplex, para siswa mengawalinya dengan membuat mal di atas kertas HVS yang sudah dicetak sesuai tokoh pewayangan, kemudian digunting hingga membentuk tokoh pewayangan yang diinginkan.
Setelah itu, tahap pemasangan "template" bagian tubuh wayang, seperti tangan dan kaki yang direkatkan dengan metode tali simpul, sebelum proses terakhir, yakni pengecatan menggunakan media cat poster.
Para siswa membawa sendiri bahannya, seperti kertas duplex, sementara "template" sudah disediakan panitia MPLS sehingga tinggal dipasang dengan tali simpul sebelum dicat atau "finishing".
"Dua jam waktunya. Kebanyakan siswa selesai, tetapi ada beberapa yang masih kurang. Belum jadi wayangnya. Namun, kami berikan waktu untuk melanjutkan pada sesi berikutnya," katanya, sembari menunjukkan wayang kreasi siswa.
Diakuinya, kegiatan membuat wayang itu merupakan bagian dari subtema MPLS, yakni keberagaman budaya sehingga dipilihlah wayang sebagai budaya Jawa agar para siswa baru ini sayang dengan kebudayaan nenek moyangnya.
"Sekarang ini kan zamannya film-film luar negeri. Anak-anak sekarang kan lebih senang nonton film. Makanya, kami ajak mereka berkreasi membuat wayang agar mereka mengenal dan bisa melestarikan budaya," kata Risyad.
Selain membuat wayang, subtema keberagaman budaya yang terangkum dalam kegiatan MPLS SMAN 3 Semarang itu juga dimeriahkan dengan penampilan tari saman oleh siswa saat pembukaan MPLS pada Senin (16/7).
Kepala SMAN 3 Semarang Wiharto mengatakan kegiatan membuat wayang itu merupakan bentuk kreativitas siswa untuk mengisi MPLS untuk menanamkan kecintaan siswa kepada kebudayaan daerahnya.
"Sesuai Permendikbud Nomor 18/2016, semua kepanitiaan MPLS dari guru, siswa pengurus OSIS hanya mendampingi dan mengarahkan. Jadi, kami jamin tidak ada 'gojlokan', perpeloncoan, dan semacamnya," katanya.
Berita Terkait
Ketua DPRD Jateng kumpulkan puluhan dalang di Karanganyar
Kamis, 1 Februari 2024 15:29 Wib
Kilang Cilacap gelar pentas wayang kulit
Rabu, 17 Januari 2024 21:50 Wib
Pentas wayang kulit hingga lomba burung meriahkan HUT Ke-6 KPI dan HUT Ke-66 Pertamina di Cilacap
Sabtu, 16 Desember 2023 17:55 Wib
OJK terus tingkatkan literasi keuangan masyarakat
Sabtu, 2 Desember 2023 19:08 Wib
Dosen UNS soroti konflik Palestina melalui pementasan Wayang Godhong
Kamis, 30 November 2023 14:39 Wib
Seribu anggota Pramuka ikuti lomba mewarnai wayang di Banyumas
Rabu, 8 November 2023 21:19 Wib
Peringatan Hari Wayang Nasional
Selasa, 7 November 2023 21:10 Wib
BHS Peduli ikut ambil bagian pada kemajuan Wayang Orang Sriwedari
Selasa, 7 November 2023 12:53 Wib