Unissula juarai Kontes Robot Sepak Bola KRI 2018
Semarang (Antaranews Jateng) - Tim dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menjuarai Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda pada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 di Yogyakarta.
"Ada 24 tim yang bertanding untuk kategori KRSBI Beroda. Alhamdulillah bisa juara," kata Ketua Tim Robotic Unissula Eka Kulana Pambudi di Semarang, Senin, sembari menunjukkan piala yang diraih.
Unissula mengirimkan dua divisi pada KRI 2018, yakni Divisi Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) beranggotakan Indrajit Pratama, Aji Prayitno, dan Ari Setiawan dengan nama tim "D`Avecenna 2.8.
Tim D`Avecenna 2.8 sempat meraih juara pertama pada kategori KRPAI KRI 2018 Regional III Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kalimantan, April lalu, sekaligus meraih penghargaan "best design" KRPAI.
Kemudian, Divisi KRSBI Beroda beranggotakan delapan orang, yakni Junido Ardalli, Daniyah, Eka Kulana Pambudi, Susilo, La Ode Muhamad Idris, Arinan Najah Putra, Danang Hendrawan, dan Ardiansyah Hanif.
Ada lima kategori pada KRI 2018 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 10-13 Juli 2018, yakni Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), KRSBI Beroda, KRSBI Berkaki, KRPAI, dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
Eka dari divisi KRSBI Beroda menjelaskan keberangkatannya ke KRI 2018 itu merupakan undangan meski sebelumnya tidak meraih juara pada tingkat regional yang berlangsung di Universitas PGRI Semarang.
Namun, kata mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Unissula angkatan 2015 itu, mereka optimistis diundang pada tingkat nasional karena robot yang mereka rancang sudah menggunakan sistem automatis.
Anggota tim lainnya, Daniyah menambahkan pada tingkat regional robot mereka yang sudah bersistem automatis tidak bisa maksimal karena keterbatasan koneksi internet, sementara peserta lain belum automatis.
"Makanya, untuk menghadapi KRI 2018 ini kami mantapkan persiapan, termasuk `update` program. Fasilitas koneksi internet yang disediakan pada KRI 2018 juga bagus karena robot kami kan automatis," katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Industri Unissula Dr Sri Arttini Dwi Prasetyowati menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi tim Unissula Robotic Team (URT) Robot Soccer (Roso) ajang KRI 2018.
"Saya punya keyakinan Tim KRSBI ini akan dipanggil tingkat nasional karena di tingkat regional hanya robot mereka yang automatis. Saya tanamkan itu. Ternyata benar. Salut atas kepercayaan diri anak-anak ini," katanya.
Untuk kategori KRPAI, ia juga menyampaikan kebanggaannya atas tim D`Avecenna atas keberhasilannya menjuarai KRI tingkat regional tahun ini meski hanya meraih lima besar pada KRI tingkat nasional.
"Kami berharap mereka bisa meningkatkan prestasi ke ajang yang lebih tinggi. Ini kami sedang coba usulkan untuk tingkat Asia kepada Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Dikti)," katanya.
Selain itu, Sri menyebutkan saat ini sudah ada dua mahasiswa diundang ke SMA-SMA mengajarkan robotik sehingga diharapkan lebih banyak sekolah dan universitas lain datang untuk belajar robot di Unissula.
"Ada 24 tim yang bertanding untuk kategori KRSBI Beroda. Alhamdulillah bisa juara," kata Ketua Tim Robotic Unissula Eka Kulana Pambudi di Semarang, Senin, sembari menunjukkan piala yang diraih.
Unissula mengirimkan dua divisi pada KRI 2018, yakni Divisi Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) beranggotakan Indrajit Pratama, Aji Prayitno, dan Ari Setiawan dengan nama tim "D`Avecenna 2.8.
Tim D`Avecenna 2.8 sempat meraih juara pertama pada kategori KRPAI KRI 2018 Regional III Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kalimantan, April lalu, sekaligus meraih penghargaan "best design" KRPAI.
Kemudian, Divisi KRSBI Beroda beranggotakan delapan orang, yakni Junido Ardalli, Daniyah, Eka Kulana Pambudi, Susilo, La Ode Muhamad Idris, Arinan Najah Putra, Danang Hendrawan, dan Ardiansyah Hanif.
Ada lima kategori pada KRI 2018 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 10-13 Juli 2018, yakni Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), KRSBI Beroda, KRSBI Berkaki, KRPAI, dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
Eka dari divisi KRSBI Beroda menjelaskan keberangkatannya ke KRI 2018 itu merupakan undangan meski sebelumnya tidak meraih juara pada tingkat regional yang berlangsung di Universitas PGRI Semarang.
Namun, kata mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Unissula angkatan 2015 itu, mereka optimistis diundang pada tingkat nasional karena robot yang mereka rancang sudah menggunakan sistem automatis.
Anggota tim lainnya, Daniyah menambahkan pada tingkat regional robot mereka yang sudah bersistem automatis tidak bisa maksimal karena keterbatasan koneksi internet, sementara peserta lain belum automatis.
"Makanya, untuk menghadapi KRI 2018 ini kami mantapkan persiapan, termasuk `update` program. Fasilitas koneksi internet yang disediakan pada KRI 2018 juga bagus karena robot kami kan automatis," katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Industri Unissula Dr Sri Arttini Dwi Prasetyowati menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi tim Unissula Robotic Team (URT) Robot Soccer (Roso) ajang KRI 2018.
"Saya punya keyakinan Tim KRSBI ini akan dipanggil tingkat nasional karena di tingkat regional hanya robot mereka yang automatis. Saya tanamkan itu. Ternyata benar. Salut atas kepercayaan diri anak-anak ini," katanya.
Untuk kategori KRPAI, ia juga menyampaikan kebanggaannya atas tim D`Avecenna atas keberhasilannya menjuarai KRI tingkat regional tahun ini meski hanya meraih lima besar pada KRI tingkat nasional.
"Kami berharap mereka bisa meningkatkan prestasi ke ajang yang lebih tinggi. Ini kami sedang coba usulkan untuk tingkat Asia kepada Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Dikti)," katanya.
Selain itu, Sri menyebutkan saat ini sudah ada dua mahasiswa diundang ke SMA-SMA mengajarkan robotik sehingga diharapkan lebih banyak sekolah dan universitas lain datang untuk belajar robot di Unissula.