Cilacap (Antaranews Jateng) - Luas tanaman padi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang berpotensi panen pada bulan Juli 2018 mencapai 20.000 hektare, kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Cilacap Gunawan.
"Mayoritas petani yang panen padi pada bulan Juli berada di wilayah timur Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Maos, Adipala, Kroya, dan Sampang, sedangkan wilayah barat berada di Kecamatan Kedungreja," katanya didampingi Kepala Bidang Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Erma Syahyuni di Cilacap, Senin.
Sementara di Kecamatan Binangun, kata dia, hanya sebagian kecil petani yang masih panen karena sebagian besar petaninya sudah mulai menanam padi untuk musim tanam ketiga tahun 2017/2018.
Ia mengakui produksi padi pada musim tanam kedua tahun 2017/2018 jauh lebih bagus jika dibanding periode yang sama tahun 2016/2018 karena rata-rata bisa mencapai 6 ton gabah kering giling per hektare.
"Bahkan, pada musim tanam pertama tahun 2017/2018, produktivitasnya mencapai 7,2 ton GKG per hektare," katanya.
Menurut dia, pada musim tanam kedua tahun 2016/2018 banyak terjadi serangan hama dan penyakit tanaman sehingga menurunkan produktivitas padi, sedangkan serangan hama dan penyakit tanaman pada tahun 2017/2018 relatif lebih sedikit sehingga mudah dikendalikan.
Oleh karena itu, dia mengaku optimistis target produksi padi sebanyak 890.000 ton GKG pada tahun 2018 dapat tercapai.
Disinggung mengenai rencana penanaman palawija khususnya kedelai, Kabid Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Erma Syahyuni mengatakan pihaknya menargetkan seluas 20.000 hektare.
"Kami menargetkan sekitar 20.000 hektare namun realisasinya kita lihat kondisi di lapangan karena ada area persawahan yang sudah terlanjur ditanami padi kembali karena ketersediaan airnya mencukupi seperti di Kecamatan Binangun," katanya.
Ia mengimbau petani yang sawahnya tidak teraliri air pada musim kemarau untuk menanam kedelai pada musim tanam ketiga tahun 2017/2018.
Menurut dia, area persawahan di wilayah timur Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Sampang, Maos, dan Adipala dipastikan tidak dapat ditanami padi pada musim tanam ketiga tahun 2017/2018 karena adanya pengeringan saluran irigasi.
"Di wilayah timur akan ada pengeringan saluran irigasi mulai tanggal 15 Juli hingga 15 September sehingga petani setempat akan menanam kedelai," katanya.
Berita Terkait
Bulog Banyumas mulai serap gabah dan beras hasil panen petani
Rabu, 17 April 2024 13:17 Wib
Ribuan hektare sawah di Jateng terancam gagal panen akibat banjir
Rabu, 20 Maret 2024 8:41 Wib
BI optimistis harga beras di Banyumas Raya segera turun
Kamis, 14 Maret 2024 20:00 Wib
Dirjen Hortikultura Kementan : Produktivitas bawang putih Temanggung meningkat
Kamis, 14 Maret 2024 15:08 Wib
40,39 persen tanaman padi di Demak sudah panen
Jumat, 8 Maret 2024 20:37 Wib
Kabupaten Sragen mulai panen raya padi
Kamis, 7 Maret 2024 16:54 Wib
Kabupaten Temanggung mulai panen padi, Maret ini seluas 3.999 hektare
Kamis, 7 Maret 2024 15:54 Wib
Harga beras di Cilacap turun menjelang Lebaran 2024
Kamis, 29 Februari 2024 9:35 Wib