Magelang (Antaranews Jateng) - Perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah sebagai momentum bagi umat Islam untuk memperkuat konsistensi dalam memelihara kebaikan demi kemajuan hidup bersama pada masa mendatang, kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari.
"Terus kita pelihara bersama-sama kebaikan untuk kemajuan hidup bersama," katanya di Magelang, Jumat terkait dengan makna Idul Fitri 1439 Hijriah.
Ia mengatakan selama sebulan berpuasa, umat Islam memasuki bulan kemenangan, yakni Syawal di mana kaum muslim merayakan Idul Fitri.
"Kemenangan yang perlu dipahami dan ditafsirkan dengan tepat dan benar. Kemenangan yang diharapkan adalah sebuah kemenangan yang diperoleh karena berhasil mengalahkan sifat dan perilaku buruk yang ada pada setiap pribadi manusia," ujar dia.
Ia mencontohkan tentang sifat dan perilaku yang buruk yang harus dikalahkan itu, antara lain individualisme, bermewah-mewah, pemborosan, kebiasaan bertutur kata yang tidak baik, dan malas beribadah.
Ia menyebut kemenangan sudah sepantasnya dijadikan spirit bagi perjalanan kehidupan selanjutnya.
Makna setiap ibadah dan perilaku kehidupan sehari-hari selama Ramadhan yang baru saja dilalui umat Islam itu, katanya, hendaknya mampu menjadi tameng bagi kehidupan selanjutnya.
"Ibarat ketika manusia akan terjun di sebuah peperangan sudah siap dengan tamengnya," katanya.
Tameng yang mampu menahan diri terhadap setiap godaan untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji," katanya saat khotbah Idul Fitri 1439 Hijriah di Lapangan Bina Adi Raga Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Ia menyebut terbentuknya pribadi dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa sebagai puncak dari makna kemenangan dalam perayaan Idul Fitri.
Iman dan taqwa, katanya, kunci penting menghasilkan nilai tambah berupa keberkahan dalam kehidupan.
"Keberkahan alam wujud semangat dalam berjuang, semangat dalam beribadah, serta tambah kebahagiaan dalam hidupnya. Keberkahan hidup tidak diukur dengan keberhasilan seseorang dalam mendapatkan kekayaan, akan tetapi sejauh mana setiap manusia mampu memiliki rasa syukur atas apa yang telah dimiliki," ujar dia.
Ia menyebut tentang nikmat iman dan nikmat sehat sebagai sesuatu yang justru lebih penting dan bermakna daripada kekayaan materiil yang dimiliki seseorang.
Jumari menekankan perlunya umat memelihara semangat menjalankan ibadah dan kepedulian sosial.
"Jadikan perayaan Idul Fitri ini sebagai awal menumbuhkan komitmen untuk konsisten dalam merawat dan memelihari prestasi-prestasi kebaikan di luar bulan Ramadhan secara berkelanjutan” katanya.
Setiap umat Islam, katanya, hendaknya menjadikan Idul Fitri sebagai wahana makin meningkatkan kualitas iman dan taqwa, memperluas ilmu pengetahuan, memperbanyak amal saleh, serta mengembangkan sikap, tindakan, dan akhlaq mulia.