Bank Jateng salurkan kredit ke Pemkab Konawe Selatan Rp200 miliar
Semarang (Antaranews Jateng) - Bank Jateng menyalurkan kredit kepada Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp200 miliar untuk biaya percepatan pembangunan tujuh proyek infrastruktur berupa empat proyek pengaspalan jalan dan tiga proyek pembangunan jembatan.
Pemberian kredit secara sindikasi bersama Bank Sultra sebesar Rp200 miliar, tenor 33 bulan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi antara Bank Jateng dan Bank Sultra dengan Pemkab Konawe Selatan di Kantor Bank Jateng Jalan Pemuda Semarang, Senin.
Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, dan Direktur Utama Bank Sultra Khairul K Raden, disaksikan Wakil Bupati Konawe Selatan Arsalim, Ketua DPRD Konawe Selatan Irham Kalenggo, Sekretaris Daerah Pemkab Konsel Syarif Sajang, dan sejumlah kepala SKPD Pemkab Konawe Selatan seperti DPPKAD, PUPR, dan Bappeda.
"Sindikasi antara Bank Jateng dan Bank Sultra untuk kredit Pemkab Konawe Selatan ini, merupakan pertama kali di Indonesia dan semoaga bisa menjadi model sinergitas BPD sebagai Bank Regional Champion untuk mendukung infrastruktur di daerah," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno.
Bupati Konawe Surunuddin Dangga menjelaskan kredit sindikasi Rp200 miliar untuk percepatan tujuh infrastruktur multiyears yakni tiga proyek pembangunan jembatan dan empat proyek pengaspalan ruas jalan dengan nilai Rp244 miliar (Rp44 miliar telah dibayarkan dengan APBD).
"Sebenarnya bisa kita biayai sendiri (tujuh proyek pembangunan infrastruktur, red.), tetapi kami tengah fokus untuk penurunan angka kemiskinan dan telah merehab 5.000 rumah tidak layak huni. Dengan kredit ini (sindikasi Bank Jateng dan Bank Sultra, red.) target penyelesaian pembangunan menjadi maju satu setengah tahun lebih cepat," katanya.
Bupati Konawe Surunuddin menyebutkan dengan fasilitas kredit, target penyelesaian tujuh proyek pembangunan yang harusnya 2021 maju menjadi pertengahan 2019, sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat lebih cepat.
"Tiga jembatan sangat diperlukan karena menghubungkan 100 desa yang menjadi pusat perkebunan dan pertanian, begitu juga dengan proyek pengaspalan jalan mengubungkan kabupaten ke ibukota provinsi dan pusat-pusat produksi, sehingga jarak yang sebelumnya dua jam bisa menjadi setengah jam," kata Bupati Konawe Suruddin.
Ketua DPRD Konawe Selatan Irham Kalenggo juga menyampaikan hal sama bahwa permasalahan yang ada di Konawe Selatan adalah infrastruktur, pada saat musim penghujan jalan rusak, sehingga harga hasil pertanian dan perkebunan sangat murah karena sulit untuk dipasarkan.
"Sebanyak 90 persen penduduk Kabupaten Konawe Selatan, petani dan salah satu kendala terbesarnya adalah memasarkan hasil pertanian dan perkebunan. Dengan proyek pembangunan jembatan dan pengaspalan jalan ini, tentu akan memperpendek jalur dan mempercepat pemasaran," kata Irham Kalenggo.
Besarnya manfaat proyek pembangunan infrastruktur tersebut, tambah Irham Kalenggo, menjadikan DPRD Kabupaten Konawe Selatan mendukung dan mendorong fasilitas kredit Rp200 miliar karena bisa mempercepat selesainya proyek (saat ini progres pembangunan proyek yang dimulai 2017 tersebut mencapi 20 persen), sehingga masyarakat lebih cepat merasakan manfaatnya.
Direktur Utama Bank Sultra Khairul K Raden menambahkan bahwa dengan kesuksesan Pemkab Konawe Selatan mendapatkan fasilitas kredit sindikasi sebesar Rp200 miliar, menjadikan sejumlah pemerintah daerah lain juga ingin mendapatkan pinjaman untuk percepatan proyek pembangunan.
Selain Pemkab Konawe Selatan, Bank Jateng telah menyalurkan pinjaman ke Pemerintah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Sragen yang keduanya juga dimanfaatkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur.
Pemberian kredit secara sindikasi bersama Bank Sultra sebesar Rp200 miliar, tenor 33 bulan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi antara Bank Jateng dan Bank Sultra dengan Pemkab Konawe Selatan di Kantor Bank Jateng Jalan Pemuda Semarang, Senin.
Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, dan Direktur Utama Bank Sultra Khairul K Raden, disaksikan Wakil Bupati Konawe Selatan Arsalim, Ketua DPRD Konawe Selatan Irham Kalenggo, Sekretaris Daerah Pemkab Konsel Syarif Sajang, dan sejumlah kepala SKPD Pemkab Konawe Selatan seperti DPPKAD, PUPR, dan Bappeda.
"Sindikasi antara Bank Jateng dan Bank Sultra untuk kredit Pemkab Konawe Selatan ini, merupakan pertama kali di Indonesia dan semoaga bisa menjadi model sinergitas BPD sebagai Bank Regional Champion untuk mendukung infrastruktur di daerah," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno.
Bupati Konawe Surunuddin Dangga menjelaskan kredit sindikasi Rp200 miliar untuk percepatan tujuh infrastruktur multiyears yakni tiga proyek pembangunan jembatan dan empat proyek pengaspalan ruas jalan dengan nilai Rp244 miliar (Rp44 miliar telah dibayarkan dengan APBD).
"Sebenarnya bisa kita biayai sendiri (tujuh proyek pembangunan infrastruktur, red.), tetapi kami tengah fokus untuk penurunan angka kemiskinan dan telah merehab 5.000 rumah tidak layak huni. Dengan kredit ini (sindikasi Bank Jateng dan Bank Sultra, red.) target penyelesaian pembangunan menjadi maju satu setengah tahun lebih cepat," katanya.
Bupati Konawe Surunuddin menyebutkan dengan fasilitas kredit, target penyelesaian tujuh proyek pembangunan yang harusnya 2021 maju menjadi pertengahan 2019, sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat lebih cepat.
"Tiga jembatan sangat diperlukan karena menghubungkan 100 desa yang menjadi pusat perkebunan dan pertanian, begitu juga dengan proyek pengaspalan jalan mengubungkan kabupaten ke ibukota provinsi dan pusat-pusat produksi, sehingga jarak yang sebelumnya dua jam bisa menjadi setengah jam," kata Bupati Konawe Suruddin.
Ketua DPRD Konawe Selatan Irham Kalenggo juga menyampaikan hal sama bahwa permasalahan yang ada di Konawe Selatan adalah infrastruktur, pada saat musim penghujan jalan rusak, sehingga harga hasil pertanian dan perkebunan sangat murah karena sulit untuk dipasarkan.
"Sebanyak 90 persen penduduk Kabupaten Konawe Selatan, petani dan salah satu kendala terbesarnya adalah memasarkan hasil pertanian dan perkebunan. Dengan proyek pembangunan jembatan dan pengaspalan jalan ini, tentu akan memperpendek jalur dan mempercepat pemasaran," kata Irham Kalenggo.
Besarnya manfaat proyek pembangunan infrastruktur tersebut, tambah Irham Kalenggo, menjadikan DPRD Kabupaten Konawe Selatan mendukung dan mendorong fasilitas kredit Rp200 miliar karena bisa mempercepat selesainya proyek (saat ini progres pembangunan proyek yang dimulai 2017 tersebut mencapi 20 persen), sehingga masyarakat lebih cepat merasakan manfaatnya.
Direktur Utama Bank Sultra Khairul K Raden menambahkan bahwa dengan kesuksesan Pemkab Konawe Selatan mendapatkan fasilitas kredit sindikasi sebesar Rp200 miliar, menjadikan sejumlah pemerintah daerah lain juga ingin mendapatkan pinjaman untuk percepatan proyek pembangunan.
Selain Pemkab Konawe Selatan, Bank Jateng telah menyalurkan pinjaman ke Pemerintah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Sragen yang keduanya juga dimanfaatkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur.