Temanggung (Antaranews Jateng) - Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengutuk keras serangan teroris di beberapa gereja di Surabaya yang menimbulkan korban jiwa termasuk anak-anak.
"Kami kutuk keras hal itu, karena itu melanggar hak asasi manusia. Anak tidak dalam posisi yang dia memahami apa yang sedang terjadi," katanya di Temanggung, Minggu.
Ia menyampikan hal tersebut usai melakukan sosialisasi dan mempromosikan hak anak Indonesia di Kantor Desa Rawa Seneng, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Ia menuturkan atas nama Komnas Perlindungan Anak jangan takut terhadap teror, oleh karena itu Komnas Perlindungan anak menyatakan perang terhadap teror.
"Jangan takut terhadap teror dan kami mengutuk keras karena melanggar hak anak. Anak menjadi korban dari tindakan-tindakan kejahatan itu," katanya.
Ia mengimbau kepada publik jangan takut terhadap teror, tetapi bagaimana memberikan keamanan yang baik.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan untuk meningkatkan fungsi intelijen,bukan hanya intelijen yang ada di TNI dan Polri, tetapi intelijen yang ada di desa.
"Paling tidak memberikan perhatian ekstra apa yang terjadi di lingkungan keluarga masing-masing, itu fungsi intelijen kita baik di rumah, lingkungan sosial yang diperankan oleh aparatur negara seperti TNI dan Polri," katanya.
Ia menegaskan dengan rasa solidaritas terhadap anak-anak yang menjadi korban, mengutuk keras terhadap terorisme tersebut.
"Tentunya nanti kami akan melakukan trauma healing terhadap korban yang saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit, karena ini adalah sebuah peristiwa yang menurut saya harus mendapat dukungan dari semua masyarakat karena anak-anak adalah yang menjadi korban," katanya.
Berita Terkait
Yasonna waspadai adanya pelanggaran HAM terkait pengungsi Rohingya
Senin, 11 Desember 2023 8:43 Wib
Komnas PA ajak bangun sistem perlindungan anak Indonesia
Minggu, 23 Juli 2023 18:47 Wib
Komnas HAM minta jangan halangi keadilan di kasus Iwan Budi
Jumat, 28 Oktober 2022 15:06 Wib
Ini hasil penelitian Komnas HAM atas kematian dr Sunardi oleh Densus 88
Senin, 11 April 2022 19:41 Wib
Komnas HAM ingatkan pelabelan PKI tanpa peradilan tidak boleh kembali terjadi
Minggu, 3 April 2022 13:04 Wib
Komnas HAM ungkap praktik kerja paksa dan perbudakan di kerangkeng Terbit
Sabtu, 5 Maret 2022 13:35 Wib
Polda Jateng: Rekomendasi Komnas HAM soal Desa Wadas jadi bahan evaluasi
Kamis, 24 Februari 2022 19:23 Wib
Komnas HAM dan Polda Jateng dalami peristiwa Wadas
Senin, 14 Februari 2022 15:13 Wib