Phapros berencana kembangkan produk kosmetik
Semarang (Antaranews Jateng) - Perseroan Terbatas Phapros Tbk berencana mengembangkan produk kosmetik untuk bersaing dengan produk kosmetik luar negeri yang masuk ke Indonesia.
"Produk kosmetik ini potensinya besar," kata Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Phapros Tahun Buku 2017 di Semarang, Kamis.
Menurut dia, pangsa produk kosmetik sekarang ini tidak hanya dimonopoli kaum perempuan, sebab kalangan laki-laki juga banyak memanfaatkan produk-produk kosmetik.
Emmy, sapaan akrab Barokah prihatin dengan masih banyaknya penggunaan bahan sintetis, seperti microplastic untuk produk kosmetik, padahal Indonesia kaya keanekaragaman hayati.
"Biodiversity` atau keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia adalah nomor dua di dunia. Makanya, ini harus dimaksimalkan, salah satunya untuk penggunaan produk kosmetik," katanya.
Namun, kata dia, produk kosmetik yang akan dibidik Phapros bukan seperti kebanyakan, melainkan lebih pada produk "anti-aging" yang bermanfaat untuk mencegah penuaan dini pada kulit.
Untuk riset produk "antiaging", kata dia, Phapros sudah bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi sebagai hilirisasi riset yang sama sekali tidak memakai bahan kimia.
"Kurang dari lima tahun, kami optimistis bisa diluncurkan. Selain itu, kami mungkin akan menambah divisi khusus kosmetika sendiri, punya pabrik khusus sendiri," katanya.
Apalagi, kata dia, registrasi untuk produk kosmetik tidak sesulit sebagaimana produk obat karena hanya perlu notifikasi sehingga Phapros optimistis dengan produk kosmetika itu.
"Kalau soal omzet produk ini nanti, sebagai produk baru bisa berkontribusi setidaknya 1 persen saja dari total omzet sudah sangat bagus. Apalagi, potensinya sangat besar," katanya.
Emmy optimistis produk kosmetika Phapros nantinya akan mampu bersaing untuk menggempur produk-produk kosmetika luar negeri yang masuk ke Indonesia.
"Produk kosmetik ini potensinya besar," kata Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Phapros Tahun Buku 2017 di Semarang, Kamis.
Menurut dia, pangsa produk kosmetik sekarang ini tidak hanya dimonopoli kaum perempuan, sebab kalangan laki-laki juga banyak memanfaatkan produk-produk kosmetik.
Emmy, sapaan akrab Barokah prihatin dengan masih banyaknya penggunaan bahan sintetis, seperti microplastic untuk produk kosmetik, padahal Indonesia kaya keanekaragaman hayati.
"Biodiversity` atau keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia adalah nomor dua di dunia. Makanya, ini harus dimaksimalkan, salah satunya untuk penggunaan produk kosmetik," katanya.
Namun, kata dia, produk kosmetik yang akan dibidik Phapros bukan seperti kebanyakan, melainkan lebih pada produk "anti-aging" yang bermanfaat untuk mencegah penuaan dini pada kulit.
Untuk riset produk "antiaging", kata dia, Phapros sudah bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi sebagai hilirisasi riset yang sama sekali tidak memakai bahan kimia.
"Kurang dari lima tahun, kami optimistis bisa diluncurkan. Selain itu, kami mungkin akan menambah divisi khusus kosmetika sendiri, punya pabrik khusus sendiri," katanya.
Apalagi, kata dia, registrasi untuk produk kosmetik tidak sesulit sebagaimana produk obat karena hanya perlu notifikasi sehingga Phapros optimistis dengan produk kosmetika itu.
"Kalau soal omzet produk ini nanti, sebagai produk baru bisa berkontribusi setidaknya 1 persen saja dari total omzet sudah sangat bagus. Apalagi, potensinya sangat besar," katanya.
Emmy optimistis produk kosmetika Phapros nantinya akan mampu bersaing untuk menggempur produk-produk kosmetika luar negeri yang masuk ke Indonesia.