Semarang (Antaranews Jateng) - Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang menyebutkan sistem kabel kabel listrik dan jaringan lain yang ditanam di kawasan Kota Lama Semarang menjadi percontohan.
"Proyek revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang ini didanai pemerintah pusat sekitar Rp156 miliar," kata Ketua BPK2L Semarang Hevarita Gunaryanti Rahayu usai Diklat Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka" di Semarang, Kamis.
Ita, sapaan akrab Hevearita, menjelaskan dari total anggaran Rp156 miliar, sekitar Rp50 miliar di antaranya digunakan untuk "ducting" atau sistem penanaman kabel listrik dan jaringan lainnya di kawasan Kota Lama.
Menurut dia, pembuatan "ducting" untuk kabel listrik dan jaringan lainnya itu merupakan salah satu nilai jual dalam proyek revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Dari Rp156 miliar, untuk pembuatan `ducting` mencapai Rp50 miliar. `Ducting` ini diatur dengan baik dan ini pertama di Indonesia yang ada dalam satu kawasan," kata Wakil Wali Kota Semarang tersebut.
Ia menyebutkan pembuatan "ducting", drainase, dan jalan itu sampai sekarang berjalan sesuai jadwal dan hingga April 2018 pembuatan "ducting" sudah sampai pada Taman Srigunting di kawasan Kota Lama.
Untuk area "city walk", kata dia, rencananya akan ada pengadaan sejenis mobil golf sebanyak 10 unit sehingga masyarakat yang akan mengunjungi Kota Lama bisa berkeliling ke berbagai tempat menarik.
"Saat ini, memang belum ada area `city walk` karena proyek revitalisasi belum selesai. Nanti, setelah selesai, kami mulai memikirkan beberapa jalan yang bisa digunakan untuk `city walk`," katanya.
Diakui Ita, revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk dijadikan contoh bagi wilayah lainnya yang memiliki kawasan serupa dalam pengelolaannya.
"Penataan Kota lama ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, sampai luar negeri. Dalam kesempatan ini, kami memperlihatkan bagaimana proses pembangunan yang berkelanjutan kepada temen-temen peserta," katanya.
Dalam setiap pembangunan, kata dia, tentunya tidak mungkin tanpa kendala, sebab setiap pembangunan pasti akan berdampak terhadap masyarakat, termasuk pembuatan "ducting" yang mengganggu arus kendaraan.
"Bukan berarti tidak ada kendala. Seperti pembangunan `ducting` di Jalan Letjen Suprapto kan mengganggu kendaraan yang lewat. Namun, kami sudah awali dengan sosialisasi sehingga masyarakat paham," katanya.
Berita Terkait
Gas melon langka, ini langkah cepat Mbak Ita
Sabtu, 20 April 2024 6:01 Wib
Pertamina Patra Niaga tambah 128.000 LPG 3 kg di Kota Semarang
Jumat, 19 April 2024 18:35 Wib
Pj. Wali Kota Tegal: Mari laksanakan 10 Program PKK
Jumat, 19 April 2024 13:54 Wib
Cabuli santriwati, pengasuh ponpes di Semarang dihukum 15 tahun
Kamis, 18 April 2024 20:29 Wib
308 petasan dan 80 balon liar diamankan
Kamis, 18 April 2024 17:40 Wib
Wali Kota Semarang komitmen lanjutkan pengelolaan sampah berkelanjutan
Kamis, 18 April 2024 9:41 Wib
Demokrat Semarang siap usulkan dua nama di pilkada
Rabu, 17 April 2024 22:38 Wib
Gerbang Harapan, cara Pemkot Semarang jaring orang tua asuh siswa tak mampu
Rabu, 17 April 2024 20:22 Wib