Puluhan warga Kudus keracunan nasi kotak hajatan
Kudus (Antaranews Jateng) - Puluhan warga Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dibawa ke rumah sakit karena diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi nasi kotak dari acara hajatan salah satu warga desa setempat.
Kabid Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Aris Jukisno di Kudus, Rabu, mengatakan, jumlah warga yang menjalani perawatan di RSUD Kudus sebanyak 27 orang.
Dari jumlah sebanyak itu, lanjut dia, sekitar 16 orang di antaranya menjalani rawat inap, sedangkan 11 orang hanya menjalani rawat jalan.
Pasien yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut, lanjut dia, terdapat anak di bawah usia lima tahun sebanyak lima orang yang saat ini masih menjalani rawat inap.
Kondisi kelima anak tersebut saat ini, kata Jukisno, mulai membaik karena intensitas muntahnya mulai berkurang."Jika sebelumnya mengalami demam, kini mulai menurun," ujarnya.
Hampir semua pasien, kata dia, kondisinya mulai membaik, meskipun masih ada satu pasien yang menjalani perawatan di ruang ICU (Intensive Care Unit).
Pasien yang diduga keracunan makanan tersebut, mulai dirawat di RSUD Loekmono Hadi sejak Senin (19/3) malam, sedangkan yang menjalani rawat inap sebanyak 16 orang.
Novita, salah seorang warga Desa Dersalam yang diduga mengalami keracunan, mengatakan, mulai merasakan pusing dan mual sejak Senin (19/3) pagi.
Selanjutnya, kata dia, periksa ke dokter terdekat hingga dua kali karena periksa pertama tidak menunjukkan perkembangan.
"Badan saya justru semakin lemas, akhirnya Selasa (20/3) malam periksa ke RSUD Loekmono Hadi," ujar Novita warga Desa Dersalam.
Hingga kini, kata dia, dirinya masih harus menjalani rawat inap di RSUD Kudus.
Ia mengaku menyantap makanan dos yang diterima dari rumah tetangganya yang bernama Sumiati saat acara memeringati wafatnya almarhum Subagio pada Minggu (18/3) malam, pada Senin (19/3) dini hari.
"Makanan tersebut saya santap untuk menu sahur. Hanya saja pagi hari pukul 08.00 WIB perut mulai sakit dan mual-mual serta muntah hingga akhirnya periksa ke dokter," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kudus Hikari Widodo menambahkan atas kasus dugaan keracunan makanan yang dialami warga Desa Dersalam serta Desa Tumpangkrasak tersebut, sudah diambil sampel makanan untuk diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Semarang.
Sampel makanan yang akan dikirim hari ini (21/3), yakni mi dan tempe.
Biasanya, lanjut dia, kasus keracunan makanan disebabkan ada bahan yang digunakan sudah kedaluwarsa atau tumbuh jamur sehingga mengakibatkan keracunan.
Kasus dugaan keracunan tersebut, berawal ketika digelar acara hajatan di rumah Sumiati warga, Desa Dersalam untuk memeringati 40 hari wafatnya Subagio dengan mengundang warga sekitar pada Minggu (18/3) malam.
Pada acara yang dihadiri 40 orang itu, dibagikan nasi kotak berisi nasi, ayam kecap, telur kecap, oseng tempe, mi dan jajan seperti pem, stik, dan pisang.
Setelah selesai acara hajatan digelar, pada Senin (19/3) dini hari terdapat beberapa warga yang mengalami pusing dan mual-mual serta mengalami diare diduga setelah memakan nasi kotak tersebut.
Selanjutnya, warga yang diduga keracunan tersebut dilarikan ke RSUD Kudus untuk mendapatkan perawatan.
Kabid Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Aris Jukisno di Kudus, Rabu, mengatakan, jumlah warga yang menjalani perawatan di RSUD Kudus sebanyak 27 orang.
Dari jumlah sebanyak itu, lanjut dia, sekitar 16 orang di antaranya menjalani rawat inap, sedangkan 11 orang hanya menjalani rawat jalan.
Pasien yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut, lanjut dia, terdapat anak di bawah usia lima tahun sebanyak lima orang yang saat ini masih menjalani rawat inap.
Kondisi kelima anak tersebut saat ini, kata Jukisno, mulai membaik karena intensitas muntahnya mulai berkurang."Jika sebelumnya mengalami demam, kini mulai menurun," ujarnya.
Hampir semua pasien, kata dia, kondisinya mulai membaik, meskipun masih ada satu pasien yang menjalani perawatan di ruang ICU (Intensive Care Unit).
Pasien yang diduga keracunan makanan tersebut, mulai dirawat di RSUD Loekmono Hadi sejak Senin (19/3) malam, sedangkan yang menjalani rawat inap sebanyak 16 orang.
Novita, salah seorang warga Desa Dersalam yang diduga mengalami keracunan, mengatakan, mulai merasakan pusing dan mual sejak Senin (19/3) pagi.
Selanjutnya, kata dia, periksa ke dokter terdekat hingga dua kali karena periksa pertama tidak menunjukkan perkembangan.
"Badan saya justru semakin lemas, akhirnya Selasa (20/3) malam periksa ke RSUD Loekmono Hadi," ujar Novita warga Desa Dersalam.
Hingga kini, kata dia, dirinya masih harus menjalani rawat inap di RSUD Kudus.
Ia mengaku menyantap makanan dos yang diterima dari rumah tetangganya yang bernama Sumiati saat acara memeringati wafatnya almarhum Subagio pada Minggu (18/3) malam, pada Senin (19/3) dini hari.
"Makanan tersebut saya santap untuk menu sahur. Hanya saja pagi hari pukul 08.00 WIB perut mulai sakit dan mual-mual serta muntah hingga akhirnya periksa ke dokter," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kudus Hikari Widodo menambahkan atas kasus dugaan keracunan makanan yang dialami warga Desa Dersalam serta Desa Tumpangkrasak tersebut, sudah diambil sampel makanan untuk diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Semarang.
Sampel makanan yang akan dikirim hari ini (21/3), yakni mi dan tempe.
Biasanya, lanjut dia, kasus keracunan makanan disebabkan ada bahan yang digunakan sudah kedaluwarsa atau tumbuh jamur sehingga mengakibatkan keracunan.
Kasus dugaan keracunan tersebut, berawal ketika digelar acara hajatan di rumah Sumiati warga, Desa Dersalam untuk memeringati 40 hari wafatnya Subagio dengan mengundang warga sekitar pada Minggu (18/3) malam.
Pada acara yang dihadiri 40 orang itu, dibagikan nasi kotak berisi nasi, ayam kecap, telur kecap, oseng tempe, mi dan jajan seperti pem, stik, dan pisang.
Setelah selesai acara hajatan digelar, pada Senin (19/3) dini hari terdapat beberapa warga yang mengalami pusing dan mual-mual serta mengalami diare diduga setelah memakan nasi kotak tersebut.
Selanjutnya, warga yang diduga keracunan tersebut dilarikan ke RSUD Kudus untuk mendapatkan perawatan.