Batang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan menggandeng investor guna membangun kawasan "Batang Superblock" seluas 80 hektare sebagai wujud penataan wajah kota dan identitas daerah setempat.
Bupati Batang, Wihaji, di Batang, Selasa, mengatakan bahwa pertimbangan pemkab menggandeng investor ini karena ketersediaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terbatas.
"Dana untuk membangun `Batang Superblock` ini bisa mencapai ratusan miliar. Oleh karena, kita perlu menggandeng investor untuk mewujudkan program tersebut," katanya.
Menurut dia, pemkab masih mencari sistem yang terbaik dan tidak melanggar peraturan dalam upaya menata wajah Kabupaten Batang.
Pembangunan Batang Superblock, kata dia, memang masih dalam perencanaan dan butuh telaah serta kajian mendalam.
"Kita telah memiliki tanahnya yang siap untuk dibangun kawasan `Batang Superblock` itu dan tinggal mencari sistemnya agar tidak melanggar aturan. Kami memang harus hati-hati agar semua pihak tidak merasa ada yang dirugikan," katanya.
Ia mengatakan sudah banyak investor yang mendaftarkan diri sebagai pelaksana proyek pembangunan itu. Akan tetapi pemkab masih melihat sistemnya apakah `build, operate, and transfer` yaitu membangun, mengelola, dan menyerahkan.
"Rencananya, kawasan 'Batang Superblock' itu akan dibangun pada lahan milik pemkab di Jalan Sutomo seluas 80 hektare," katanya.
Berita Terkait
KPU Batang-Jateng rekrut 819 PPK dan PPS Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 14:04 Wib
Komunitas BOC Batang minta Kapolda Jateng maju di Pilgub 2024
Minggu, 21 April 2024 16:02 Wib
KITB sebut Sampoerno Kayoe tanamkan investasi 25 juta USD
Sabtu, 20 April 2024 21:06 Wib
Kapolda Jateng didukung maju Pilgub 2024
Sabtu, 20 April 2024 16:00 Wib
Pemkab Batang tambah elpiji bersubsidi cegah kelangkaan
Sabtu, 20 April 2024 8:16 Wib
Polres Batang intensifkan pemberantasan miras tekan kriminalitas
Rabu, 17 April 2024 8:54 Wib
Pemkab Batang terapkan kebijakan fleksibel untuk ASN usai Lebaran
Selasa, 16 April 2024 21:15 Wib
Pemkab Batang sebut target PAD Rp3,7 miliar optimistis terlampaui
Minggu, 14 April 2024 18:29 Wib