Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Semarang terus mengembangkan pola penyelenggaraan pasar murah untuk menekan inflasi dan menjaga agar harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil.
"Data BPS, inflasi Semarang pada Januari 2018 sebesar 0,81 persen. Ini kategori tertinggi selama kurun waktu setahun terakhir," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Jumat.
Hal itu diungkapkannya usai pembukaan pasar murah di Kecamatan Banyumanik yang merupakan bagian kunjungan kerja dan dengar pendapat anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Juliari P Batubara.
Hendi, sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu mengatakan kenaikan inflasi saat itu tidak hanya dirasakan Semarang, melainkan hampir seluruh daerah dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.
"Makanya, kami inisiasi kelompok masyarakat yang mampu untuk menggelar pasar murah. Seperti, kemarin Pemkot Semarang di 16 titik, perbankan juga begitu, termasuk Mas Ari (Juliari, red.)," katanya.
Tentunya, kata dia, Pemkot Semarang sangat mendukung kegiatan pasar murah yang dilaksanakan berbagai pihak, termasuk Juliari, karena memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Kota Semarang.
"Alhamdulillah, dengan kegiatan sporadis pasar murah selama ini, pada Februari 2018 inflasi Kota Semarang menjadi 0,37 persen. Inflasi turun. Artinya, pola ini ternyata efektif," katanya.
Ke depannya, kata Hendi, pihaknya akan terus mengembangkan dan mendorong seluruh kelompok masyarakat yang mampu untuk mengadakan pasar murah sebagai upaya membantu menekan inflasi.
"Upaya lain untuk menekan inflasi, dari distribusinya. Distribusi jangan terlalu bertele-tele, harus taktis, agar bisa memotong rantai jaringan distribusi," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.
Sementara itu, Juliari Batubara menyebutkan pasar murah itu digelar di empat titik, yakni Kecamatan Banyumanik dan Pedurungan pada Jumat (2/3), kemudian Semarang Utara dan Semarang Timur, Sabtu (3/3) mendatang.
Awal Februari 2018, Ari, sapaan akrab Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan itu, juga menggelar pasar murah di dua titik di Kota Semarang, yakni Kecamatan Semarang Barat dan Tembalang.
Menurut Ari, teknologi pertanian harus dikembangkan untuk mendorong swasembada pangan seiring dengan produktivitas pertanian yang semakin meningkat dengan sentuhan teknologi canggih.
"Masalah teknologi pertanian ini harus terus dikembangkan. Pemerintah pusat saat ini sedang mendorong swasembada pangan dengan produktivitas pertanian memanfaatkan perkembangan teknologi," katanya.
Berita Terkait
Gas melon langka, ini langkah cepat Mbak Ita
Sabtu, 20 April 2024 6:01 Wib
Majelis Wali Amanat buka peluang rektor dari luar UNS
Jumat, 19 April 2024 22:57 Wib
Pj. Wali Kota Tegal: Mari laksanakan 10 Program PKK
Jumat, 19 April 2024 13:54 Wib
Wali Kota Semarang komitmen lanjutkan pengelolaan sampah berkelanjutan
Kamis, 18 April 2024 9:41 Wib
Peringati HUT Ke-444, Pj. Wali Kota Tegal ziarah ke Makam Ki Gede Sebayu
Rabu, 17 April 2024 20:04 Wib
Pj. Wali Kota Tegal beri sambutan Rapat Paripurna dengan bahasa Tegal
Rabu, 17 April 2024 16:42 Wib
Lima petugas Pemkot Semarang terima penghargaan
Selasa, 16 April 2024 22:00 Wib
Pemkot Semarang ingatkan ASN masuk kerja sesuai jadwal usai Lebaran
Senin, 15 April 2024 5:21 Wib