Semarang (Antaranews Jateng) - Anindya Puspita Helga Nur Fadhila, Siswa SMAN I Kota Semarang yang dikeluarkan dari sekolah atas dugaan penganiayaan terhadap adik kelasnya akan mengadu ke Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah.
Kuasa hukum Anindya Puspita, Hermansyah Bakrie, di Semarang, Minggu, mengatakan kliennya dikeluarkan oleh pihak sekolah bersama satu siswa lain yang bernama Muhammad Afif Ashor.
Ia menyayangkan tindakan kepala sekolah yang dinilai otoriter itu.
Menurut dia, pihak sekolah seharusnya melakukan evaluasi ke internal sebelum memutuskan untuk mengeluarkan siswanya.
"Jangan mentang-mentang Anindya ini berasal dari keluarga kurang mampu," katanya.
Ia menegaskan perbuatan Kepala SMAN 1 tersebut tergolong sebagai penyalahgunaan wewenang.
Sebelumnya, Anindya dan Afif dikeluarkan oleh pihak sekolah atas dugaan penganiayaan terhadap adik kelasnya.
Penganiayaan diduga dilakukan saat pelaksanaan latihan dasar kepemimpinan (LDK) pada November 2017 lalu.
Pihak sekolah memberikan pilihan mengundurkan diri atau dikeluarkan dari sekolah yang akan dilanjutkan dengan proses hukum atas permasalahan itu.
Berita Terkait
Ratusan siswa SMP Boyolali ikuti seleksi Duta Seni & Misi Kebudayaan
Kamis, 18 April 2024 13:33 Wib
Gerbang Harapan, cara Pemkot Semarang jaring orang tua asuh siswa tak mampu
Rabu, 17 April 2024 20:22 Wib
Pelajar SD Temanggung raih juara matematika internasional di China
Selasa, 2 April 2024 7:57 Wib
Siswa SD Muhammadiyah PK Boyolali membuat parcel Ramadhan untuk kaum duafa
Kamis, 28 Maret 2024 8:27 Wib
Pemprov Jateng gandeng KPK, cegah korupsi pada PPDB
Rabu, 27 Maret 2024 21:06 Wib
Pendaftaran siswa SMK gratis Jateng tinggal 10 hari
Sabtu, 23 Maret 2024 6:41 Wib
Demak gelar pesantren Ramadhan bagi siswa SD/SMP
Jumat, 15 Maret 2024 10:01 Wib
Pemkab Demak berikan peralatan sekolah untuk siswa terdampak banjir
Kamis, 14 Maret 2024 14:30 Wib