Semarang (Antaranews Jateng) - Dinas Perdagangan Kota Semarang menargetkan kawasan bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang bersih dari pedagang kaki lima (PKL) pada April 2018.
"Kami targetkan April 2018 sudah menyelesaikan para PKL di bantaran Sungai BKT untuk direlokasi," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Semarang, Selasa.
Hal itu diungkapkannya saat sosialisasi di Pasar Waru Semarang mengenai relokasi para PKL bantaran Sungai BKT ke pasar tersebut, khususnya yang berdomisili di sekitar kawasan itu.
Fajar menjelaskan setidaknya ada empat pasar yang bisa dipilih sebagai alternatif relokasi PKL, yakni Pasar Klithikan Penggaron, Pasar Waru, Pasar Meteseh, dan Pasar Banjardowo.
"Saya sudah menawarkan kepada seluruh PKL di bantaran Sungai BKT. Jika mereka rumahnya di sekitar Tembalang bisa menginformasikan agar bisa mendapatkan tempat di Pasar Meteseh," katanya.
Demikian pula, kata dia, jika ada PKL yang kebetulan tinggal di kawasan Genuk bisa mengajukan menempati Pasar Banjardowo atau Pasar Waru meski tempat relokasi utama Pasar Klithikan Penggaron.
Dengan diberikannya alternatif tempat relokasi, ia berharap relokasi PKL di bantaran Sungai BKT bisa dilakukan lebih cepat dan maksimal agar proyek normalisasi sungai bisa segera dimulai.
Untuk Pasar Waru, kata dia, setidaknya ada sekitar 60 PKL yang bakal menempati sehingga dilakukan sosialisasi mengenai pembagian lapak agar para PKL bisa bermusyawarah.
"Saya sosialisasi kepada para PKL di sini untuk segera menempati Pasar Waru. Mengenai pembagian lapak, saya tawarkan kepada pedagang bagaimana baiknya. Ya, saya tawarkan musyawarah," katanya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Sawah Besar Mulyadi mengaku senang PKL di bantaran Sungai BKT yang sudah mendapatkan tempat di Pasar Waru Semarang.
"Kami berharap normalisasi Sungai BKT segera dilaksanakan, direalisasikan. Saya sudah melihat video tentang Sungai BKT (pascanormalisasi, red.). Bagus sekali," katanya.