Semarang, (Antaranews Jateng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyoroti pembangunan Pasar Simongan Semarang yang belum rampung, padahal merupakan program tahun lalu.
"Kami sangat menyayangkan karena anggaran pembangunan pasar ini dari pusat senilai Rp6 miliar," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Agus Riyanto Slamet di Semarang, Senin.
Hal tersebut diungkapkan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu saat memimpin tinjauan di Pasar Simongan Semarang, termasuk tempat relokasi pedagang di sekitar pasar itu.
Agus menyebutkan progres pembangunan Pasar Simongan saat diputus kontrak pengerjaannya masih di angka 57 persen sehingga masih kurang jauh dari target pembangunan yang sudah ditetapkan.
"Dari desainnya, saya menilai kurang cocok juga karena membuat udara di dalam pasar cukup panas. Kesannya sempit dan udaranya terasa panas. Ya, dari desainnya yang kurang cocok," katanya.
Tidak rampungnya pembangunan Pasar Simongan, diakuinya, juga membuat pedagang yang menempati lapak sementara di tempat relokasi harus menunggu lebih lama untuk menempati pasar kembali.
Sesuai dengan kontrak, kata dia, pengerjaan Pasar Simongan Semarang dimulai pada 18 Oktober 2017 dan harus dirampungkan pada 27 Desember 2017, tetapi sampai batas kontrak belum selesai juga.
"Kasihan pedagang jadi tidak bisa segera menempati Pasar Simongan. Ya, mereka harus semakin lama bertahan di tempat relokasi meski tidak jauh lokasinya dari pasar ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan kontrak pembangunan Pasar Simongan seharusnya selesai 27 Desember 2017, tetapi kontraktor tetap melanjutkan.
"Mereka mendasarkan Peraturan Presiden Nomor 54/2010 tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah yang membolehkan perpanjangan maksimal 50 hari untuk dana dari APBN," katanya.
Sebelumnya, kata dia, kontraktor sudah diberikan peringatan satu sampai tiga karena keterlambatan progres hingga kontrak berakhir, tetapi mereka mendasarkan perpres untuk melanjutkan pekerjaan.
Akan tetapi, Fajar menyebutkan kontraktor melanjutkan proyek pembangunan pasar itu dengan biaya sendiri ditambah denda dengan kesanggupan waktu pengerjaan hingga 15 Januari 2018.
"Kalau menggunakan dana APBD tidak boleh, ini kan pakai APBN. Kami juga sudah konsultasikan dengan Kementerian Perdagangan dan mereka memperbolehkan. Apalagi, pasar kan untuk kepentingan umum," katanya.
Perwakilan PT Dinamika Persada Sehati, Widayat selaku pelaksana pekerjaan menerangkan masih melanjutkan pengerjaan pasar tersebut dan sekarang ini progresnya sudah mencapai 80 persen.
"Keterlambatan sebenarnya karena produksi baja telat. Namun, kami optimistis bisa rampung. Sekarang ini, kami kerahkan sebanyak 150 tenaga kerja dengan sistem lembur," katanya.
Berita Terkait
Pilkada Jateng, Gerindra harus koalisi meski perolehan kursi di DPRD
Senin, 11 Maret 2024 21:15 Wib
DPRD Semarang pastikan kinerja legislatif tak terganggu usai pemilu
Sabtu, 9 Maret 2024 8:03 Wib
PSI ungguli partai senior di Semarang, KPU tunggu arahan pusat
Kamis, 7 Maret 2024 5:24 Wib
Masyarakat aksi di depan DPRD Surakarta dukung "Pemilu Adem No Curang"
Jumat, 1 Maret 2024 18:03 Wib
Ketua DPRD Jateng kumpulkan puluhan dalang di Karanganyar
Kamis, 1 Februari 2024 15:29 Wib
Wali kota : Eksekutif-legislatif harus selaras mengemban aspirasi warga
Rabu, 31 Januari 2024 9:59 Wib
Revitalisasi kawasan Pecinan Kota Semaran didukung DPRD
Jumat, 26 Januari 2024 6:15 Wib
Pemkot-DPRD Kota Pekalongan kaji kenaikan tarif retribusi pasar
Rabu, 17 Januari 2024 18:23 Wib