Ambon (anttaranews Jateng) - Balai Arkeologi Maluku, Kamis, menguji coba mobil
bioskop keliling yang direncanakan mulai beroperasi di Provinsi Maluku
dan Maluku Utara pada Januari 2018.
Uji coba penyetelan peralatan mobil bioskop keliling bantuan dari
Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) tersebut, dilakukan di halaman belakang kantor setempat.
Kepala Balai Arkeologi Maluku Muhammad Husni mengatakan mobil
bioskop keliling merupakan bagian dari upaya pembangunan karakter
bangsa.
Bioskop itu akan mulai beroperasi di Maluku dan Maluku Utara yang
menjadi wilayah kerja Balai Arkeologi Maluku, pada awal Januari 2018.
Sedikitnya sudah ada 60 judul film Indonesia koleksi Pusbang Film
Kemendikbud yang siap dipertontonkan kepada masyarakat di dua provinsi
tersebut.
Film-film yang disediakan pun beragam genre dan tema, juga boleh
ditonton oleh semua umur dan kalangan, seperti Cinta Dari Wamena garapan
sutradara Lasja Fauzia Susatyo dan The Mirror Never Lies karya Kamila
Andini yang memenangkan berbagai penghargaan film di dalam dan luar
negeri.
Sinema lainnya yang tak kalah menarik adalah Doer Tanda Cinta,
cerita petualangan "Para Pemburu Gajah", Keumala, Jenderal Kancil,
Finding Srimulat, hingga kisah Presiden RI pertama Soekarno dalam
"Ketika Bung Di Ende".
"Ini adalah bagian dari upaya pendidikan pembangunan karakter
bangsa. Melalui film pesan-pesan moral bisa lebih tersampaikan kepada
masyarakat. Untuk awalnya nanti kita akan keliling ke sekolah-sekolah
yang berada di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon," katanya.
Bioskop keliling Balai Arkeologi Maluku berbentuk mini bus berwarna
biru, dilengkapi perangkat teknologi bioskop digital, speaker dan
proyektor mirror 25.000 lumen berukuran 4x6 meter.
Mobil bioskop keliling tersebut juga terdapat antena parabola mini
penangkap siaran televisi, sehingga selain bisa digunakan untuk memutar
film yang sudah disediakan, juga bisa untuk menayangkan siaran langsung
televisi.
"Mobil bioskop keliling ini komplit isinya, jadi bukan saja untuk
memutar film, dalam prosesnya nanti kita juga bisa menggelar nonton
bareng siaran bola misalnya," ucap Husni.
Lebih lanjut ia mengatakan guna mendukung pembangunan karakter
bangsa, ke depannya Balai Arkeologi Maluku juga akan menggelar diskusi
terkait film Indonesia dengan menghadirkan langsung sutradara dan
artis-artis terkait.
Hal ini juga dinilai akan turut membantu meningkatkan pengetahuan,
minat dan kecintaan masyarakat terhadap film-film produksi dalam negeri.
"Kita ada rencana juga untuk menggelar semacam diskusi tentang
film, sehingga masyarakat kita bisa berinteraksi dan bertanya langsung
bagaimana keseruan proses pembuatan film-film tanah air," ujarnya. (Editor : Ruslan Burhani).