Semarang, (Antaranews Jateng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyayangkan pembangunan Pasar Simongan Semarang yang tidak rampung mendekati akhir tahun 2018.
"Pasar Simongan sebenarnya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh pedagang. Ternyata, tidak rampung," kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Joko Santoso di Semarang, Rabu.
Menurut dia, harus ada ketegasan dari Dinas Perdagangan menyikapi tidak selesainya pembangunan pasar yang sesuai kontrak semestinya sudah dirampungkan pada 26 Desember 2018.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan penyempurnaan pekerjaan pembangunan Pasar Simongan tidak bisa dilakukan pada tahun depan karena tidak dianggarkan di APBD Kota Semarang 2018.
"Kontraktor yang melaksanakan proyek harus diberikan `tanda merah` agar menjadi pembelajaran bagi pelaksana proyek-proyek yang lain untuk tidak main-main mengerjakan," tegasnya.
Pembangunan Pasar Simongan Semarang dikerjakan oleh PT Dinamika Persada Sehati dengan nilai kontrak Rp5,4 miliar dengan waktu pengerjaan mulai 18 Oktober-26 Desember 2017.
Berdasarkan pantauan, para pekerja masih melakukan pengerjaan, seperti pembangunan dinding, lapak, meski kontrak pekerjaan sudah selesai terhitung sejak Selasa (26/12) lalu.
Mandor pekerja proyek Pasar Simongan Semarang Samsul Ma`arif mengakui pembangunan pasar tersebut tidak selesai hingga akhir tahun, dan jika dipaksakan kemungkinan Januari 2018 baru bisa rampung.
"Saya baru pegang proyek ini tiga minggu, sebelumnya dikerjakan mandor lain. Saya dipanggil untuk menyelesaikan sampai akhir Desember 2017, tetapi jelas tidak mungkin," katanya.
Sampai sekarang ini, kata dia, progres pembangunan pasar itu baru 50 persen sehingga tidak mungkin diselesaikan akhir Desember 2017 meski 74 anak buahnya sudah dikerahkan.
Sementara itu, Feri, pedagang di Pasar Simongan yang sekarang ini menempati tempat relokasi berharap bisa segera menempati kembali pasar jika sudah selesai dibangun.
"Kami sudah berada di sini sejak Maret 2017. Kondisinya, ya, kios bisa kemasukan air kalau hujan. Dulu, awal pembangunan katanya akhir Desember ini sudah bisa pindah," katanya.
Namun, melihat kondisi pasar yang belum selesai dibangun, Feri tidak yakin bisa menempati Pasar Simongan awal tahun depan, apalagi mendengar progres pembangunannya baru 50 persen.