Purwokerto, ANTARA JATENG - Manajemen Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mengecek kesiapan jalur rel untuk menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru.
"Sesuai dengan instruksi Direksi PT KAI, masa angkutan Natal 2017 dan Tahun baru 2018 atau angkutan Nataru akan dilaksanakan selama 17 hari terhitung mulai tanggal 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018," kata Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto Dwi Erni Ratnawati, di Purwokerto, Kamis.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengecek kesiapan jalur rel dengan menggunakan lori yang dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada hari Selasa (7/11) untuk lintas Tegal-Purwokerto.
Selanjutnya pada hari Selasa (14/11) untuk lintas Kutoarjo-Purwokerto dan hari Kamis (16/11) untuk lintas Banjar-Kroya yang diawali dari Stasiun Banjar, Jawa Barat.
Dalam hal ini, Stasiun Langen, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masuk wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto.
"PT KAI secara penuh mempersiapkan berbagai aspek keamanan dan keselamatan bagi para pengguna jasanya," kata Erni.
Ia mengatakan pemeriksaan yang dilaksanakan di seluruh wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto itu mencakup pemeriksaan jalur, titik-titik rawan, jembatan, terowongan, wesel, dan kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi masa posko angkutan Nataru.
Menurut dia, hasil pemeriksaan tersebut akan digunakan sebagai bahan penyusunan strategis pola rencana operasi menghadapi angkutan Nataru.
Ia mengakui jika sebenanya pemeriksaan rutin sudah dilaksanakan setiap hari oleh unit-unit kerja.
"Namun kami tidak mau bertaruh hanya melihat data yang disampaikan setiap hari. Kami wajib mengetahui dan memastikan bahwa pemeliharaan dan pengendalian risiko keselamatan sudah dilaksanakan dengan baik dan handal. Saya tidak mau bertaruh untuk keselamatan karena keselamatan adalah hal mutlak," tegasnya.
Ia mengatakan saat datang di setiap stasiun, pihaknya selalu menginstruksikan agar kebersihan toilet dijaga, peningkatan pelayan kepada publik, pelaporan potensi risiko, serta pemasangan alat pemadam api ringan (APAR) di tempat yang mudah dilihat dan diambil.
Menurut dia, pihaknya menemukan beberapa hal yang harus segera ditindaklanjuti di antaranya kondisi cat stasiun yang sudah kelihatan kusam, penambahan bancik stasiun, dan ketersediaan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Terkait dengan potensi yang mengancam keselamatan KA harus dilaksanakan seketika, tidak ada toleransi. Sebelum masa angkutan Nataru, semua kondisi sarana dan prasarana harus andal," katanya.
Berita Terkait
KAI: Arus milir gunakan KA di Daop Purwokerto masih tinggi
Selasa, 16 April 2024 8:52 Wib
KAI Daop 6 cek jalur kereta jamin keandalan
Senin, 15 April 2024 23:00 Wib
KAI: Puncak arus milir di Daop Semarang sudah terlewati
Senin, 15 April 2024 17:16 Wib
KAI Purwokerto tambah rangkaian kereta
Minggu, 14 April 2024 20:33 Wib
KAI Daop 6 amankan puluhan barang penumpang yang tertinggal
Minggu, 14 April 2024 6:09 Wib
KAI berikan tarif khusus KA KLB Tambahan relasi Gambir-Yogyakarta
Sabtu, 13 April 2024 18:19 Wib
Penumpang melonjak, KAI Commuter imbau orang tua jaga anak saat perjalanan
Sabtu, 13 April 2024 14:15 Wib
Hari kedua Lebaran jumlah penumpang KA jarak jauh relasi Solo masih tinggi
Kamis, 11 April 2024 17:25 Wib