New York, ANTARA JATENG - Harga minyak AS berakhir turun pada Rabu (Kamis
pagi WIB), karena data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah
negara itu meningkat lebih besar dari yang diperkirakan.
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (25/10) bahwa
persediaan minyak mentah naik 856.000 barel dalam pekan yang berakhir 20
Oktober, jauh lebih tinggi dari ekspektasi pasar untuk penurunan 2,5
juta barel.
Para analis mengatakan harga minyak AS berada di bawah tekanan,
karena peningkatan mengejutkan persediaan minyak mentah memicu
kekhawatiran para investor untuk kelebihan pasokan di pasar minyak
global.
Namun, penurunan harga minyak dibatasi, karena menteri energi Saudi
mengatakan pada Selasa (24/10) bahwa fokus para eksportir minyak tetap
mengurangi stok minyak ke rata-rata lima tahun mereka dan meningkatkan
prospek perpanjangan pengekangan produksi lagi setelah kesepakatan
pemotongan pasokan yang dipimpin OPEC berakhir, menurut Reuters.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Desember. turun 0,29 dolar AS menjadi menetap di
52,18 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk
pengiriman Desember, naik tipis 0,11 dolar AS menjadi ditutup pada 58,44
dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.