Surabaya, ANTARA JATENG - Implan tulang biometalik berbahan "stainless
steel" hasil inovasi Pusat Teknologi Material Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) siap dimanfaatkan masyarakat.
"Sertifikasi produksi dan izin edar telah diterbitkan Kementerian
Kesehatan kepada PT Zenith Allmart Precisindo selaku produsen untuk
implan SS 316L ini," kata Kepala BPPT Dr Unggul Priyanto pada peluncuran
Implan Tulang SS 316L di Surabaya, Senin.
Ia mengatakan, pemenuhan kebutuhan nasional alat kesehatan (alkes)
implan tulang dalam negeri terus bertambah seiring meningkatnya angka
kecelakaan lalu lintas.
Di sisi lain, produk alat kesehatan yang beredar di dalam negeri
selain masih didominasi produk impor hingga 94 persen, termasuk di soal
implan tulang, harganya juga jauh lebih mahal.
"Kami sangat mendorong agar produk ini dapat digunakan oleh para
tenaga ahli medis orthopedi baik di rumah sakit-rumah sakit pemerintah
maupun swasta dan berharap ke depan dapat terbangun sinergi dari seluruh
stakeholder agar kepercayaan para ahli medis semakin meningkat dalam
menggunakan produk implan dalam negeri ini," tuturnya.
Unggul berharap produk implan tulang traumatik berbahan stainless
steel 316L ini menjadi awal bagi kebangkitan industri alat kesehatan
yang berbasis pada manufaktur dan bahan baku lokal.
Sementara itu, Direktur Pusat Teknologi Material Asep Riswoko
mengatakan, Stainless steel 316L ini telah memenuhi persyaratan
komposisi kimia bahan sesuai ASTM F138 (316L Implant Quality) dan
kekuatan mekanis ASTM F138 (316L Implant Quality).
"Sedangkan hasil uji medis kualitasnya tidak jauh berbeda dengan
implan impor, dalam hal ini produk Synthes dari Swiss yang banyak
dijadikan acuan dalam dunia medis," ujarnya.
Presiden Direktur PT Zenith Allmart Precisindo yang memproduksi
massal implan tersebut Alan Candrawinata mengatakan, pihaknya juga
sedang dalam proses sertifikasi ISO dan menambah produksi menjadi 120
jenis implan hasil inovasi BPPT itu.