Jakarta, ANTARA JATENG - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy mengatakan
partainya bersikap realistis dalam menghadapi Pilkada 2018 yang
berlangsung di 171 daerah sehingga apabila PPP tidak memiliki kader
sendiri, maka akan mencari sosok yang memenuhi kriteria dan memiliki
peluang untuk menang.
"Pada prinsipnya, kami mendorong kader-kader partai yang memiliki
potensi untuk maju dalam pilkada. Karena parpol memang didirikan untuk
mencapai kekuasaan," kata Romahurmuziy atau Romy dalam keterangan
tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikatakannya saat membuka Rapat Koordinasi Wilayah PPP Sulawesi Selatan di Makassar, Rabu (18/10).
Namun, menurut dia, PPP sadar bahwa untuk menang dalam pilkada
memerlukan tiga modal, yaitu pertama modal politik, seperti jaringan
yang bisa digerakkan untuk pemenangan.
Dia menjelaskan kedua adalah modal sosial, yaitu tentang sejauh mana rekam jejak calon yang bersangkutan selama ini.
"Selanjutnya adalah modal finansial. Karena, perjuangan tidak akan
mungkin tanpa biaya. Karena itu, ketiga modal ini harus dimiliki untuk
kader bila yang bersangkutan berketetapan untuk maju," ujarnya.
Romy menegaskan bahwa PPP tidak akan serta merta memberikan posisi
dan kursi-kursi kekuasaan calon kepala daerah (Cakada) kepada para
pengusaha karena ada titik dimana modal sosial mampu mengantarkan pada
modal finansial.
Menurut dia apabila calon kepala daerah bersangkutan selama ini
dikenal baik, bisa berkarya dan mampu, maka modal sosialnya akan tinggi
dan elektabilitasnya akan terpotret dalam survei.
Selanjutnya dia menilai, dengan sendirinya para pemodal akan datang menawarkan bantuan.