Jakarta, ANTARA JATENG - Menggelar acara peluncuran yang terbilang megah
untuk sebuah ponsel pintar, Vivo mengaku optimistis dapat menguasai
pasar smartphone di Indonesia.
"Kenapa kita harus berkolaborasi dengan sembilan media, kenapa kita harus bekerja sama dengan product ambassador, tujuannya memang satu, untuk menjadi produk yang bisa menguasai market
Indonesia," ujar Irfan Alvianto, Product Manager PT Vivo Mobile
Indonesia, kepada ANTARA News, usai peluncuran Vivo V7+ di Jakarta,
Kamis malam (28/9).
Vivo resmi meluncurkan perangkat premiumnya
V7+ di Indonesia dalam sebuah acara yang digelar di JIExpo Kemayoran dan
disiarkan secara langsung di sembilan stasiun televisi swasta.
Acara
yang dikemas dalam konsep pagelaran musik dan drama musikal tersebut
ditayangkan secara langsung pada pukul 20.00-21.30 WIB, didukung oleh
sederetan artis dan penyanyi ternama Indonesia.
Tak hanya menghadirkan tujuh product ambassador dan selfie icon-nya
yaitu Agnez Mo, Afgan, Pevita Pearce, Al Ghazali, Prilly Latuconsina,
Shireen Sungkar dan Zaskia Sungkar, acara peluncuran tersebut juga
dimeriahkan oleh para penampil seperti Tulus, Zaskia Gotik, Demian,
Dimas Angger dan Nidji.
(Baca juga: Vivo resmi luncurkan V7+ di Indonesia)
Vivo
bisa dikatakan selalu menggelar acara peluncuran yang meriah untuk
produknya, dan selalu menghadirkan selebriti papan atas Indonesia yang
didaulat sebagai brand ambassador.
Namun, hal tersebut nampaknya belum dapat membuat Vivo berada di posisi top 5 smartphone di Indonesia.
Berdasarkan
data dari perusahaan riset global International Data Corporation (IDC)
lima pabrikan smartphone paling top di Indonesia pada kuartal kedua
tahun ini adalah Samsung, Oppo, Advan, Asus dan Xiaomi.
Bahkan, berdasarkan riset IDC, nama "Vivo" belum terpampang dalam daftar top 5 smartphone di Indonesia pada kuartal lalu.
"Targetnya
tentu kita ingin menjadi yang terdepan dan juga kita selalu memberikan
teknologi-teknologi baru untuk memuaskan konsumen. Kita juga melihat
perkembangan market, kita berusaha untuk secepatnya mengejar
ketinggalan," kata Irfan.
"Kita banyak divisi, selain produk, ada pula divisi branding.
Kita saling berkolaborasi menghasilkan produk yang sangat baik.
Branding yang sangat tepat sesuai dengan produk yang kita buat
menghasilkan produk yang sangat baik," lanjut dia.
Dengan
peluncuran Vivo V7+ yang disiarkan di sembilan stasiun tv nasional,
Irfan percaya Vivo akan semakin dikenal masyarakat luas yang diharap
mampu meningkatkan jumlah penjualan, sekaligus memperkuat kehadiran Vivo
di Indonesia.
"Produksi tergantung demand (permintaan), apabila demand tinggi pasti akan kita tingkatkan, dan kita optimis demand dari V7+ sangat tinggi," ujar Irfan.