Kudus, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal mengevaluasi distribusi elpiji ukuran tiga kilogram kepada masyarakat setempat, mengingat masih ada sejumlah permasalahan di lapangan.
"Meskipun sudah ada operasi pasar (OP) elpiji tiga kilogram beberapa waktu lalu, ternyata masih ada saja masyarakat yang merasa kesulitan mendapatkan elpiji," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Senin.
Sebelumnya, kata dia, operasi pasar yang digelar disediakan alokasi elpiji sebanyak 16 leading order (LO) atau 560 tabung elpiji per LO.
Evaluasi yang akan dilakukan, kata dia, akan digelar secara menyeluruh, mengingat faktor penyebab elpiji bersubsidi terkadang sulit diperoleh cukup kompleks.
Ia mengakui, pangkalan elpiji 3 kg memang masih ada yang belum sesuai aturan, sehingga nantinya perlu ditata kembali agar sesuai aturan.
"Mudah-mudahan, ketika semua berjalan sesuai aturan tidak akan ada lagi keluhan masyarakat terkait ketersediaan elpiji 3 kg," ujarnya.
Jika semuanya harus sesuai aturan, maka konsumen rumah tangga seharusnya mendapatkan elpiji bersubsidi di pangkalan elpiji, bukannya di pengecer yang harga jualnya terkadang melambung tinggi.
Berbeda jika konsumen rumah tangga mendapatkan elpiji 3 kg di pangkalan, maka harga beli yang dinikmati sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.500 per tabung.
Data penjualan elpiji dari masing-masing pangkalan elpiji 3 kilogram di Kudus, kata Imam, juga perlu dievaluasi, guna memastikan apakah masyarakat setempat sudah dipenuhi kebutuhannya.
Sebelumnya, setiap pangkalan juga diminta mencatat data konsumen yang membeli elpiji.
Dengan adanya pemantauan tersebut, diharapkan kebutuhan masyarakat terhadap elpiji 3 kg benar-benar bisa diketahui hingga per kecamatan.
"Sebetulnya, pendataan juga perlu dilakukan hingga tingkat pengecer karena selama ini pengecer juga membeli dari pangkalan dalam jumlah yang cukup banyak," ujarnya.
Alokasi elpiji yang diterima Kabupaten Kudus tahun 2017 mengalami kenaikan, karena mencapai 7,66 juta tabung elpiji atau naik 3,97 persen dibandingkan kuota elpiji tahun 2016.
Dengan demikian, alokasi elpiji yang disediakan untuk masyarakat setiap bulannya mencapai 600.000 tabung lebih.
Penyaluran elpiji bersubsidi tersebut, melibatkan delapan agen elpiji dengan jumlah pangkalan elpiji yang tercatat sebanyak 807 pangkalan yang tersebar di sembilan kecamatan.
Di antaranya, di Kecamatan Kaliwungu, Kota, Dawe, Gebog, Undaan, Mejobo, Jekulo, Bae, dan Jati dengan jumlah masing-masing kecamatan bervariasi.
Berita Terkait
Gas melon langka, ini langkah cepat Mbak Ita
Sabtu, 20 April 2024 6:01 Wib
PGN pastikan layanan gas aman dan andal selama Idul Fitri 1445 H
Rabu, 3 April 2024 18:13 Wib
Pertamina pastikan gas cukup, Satgas RAFI 2024 pun siap
Kamis, 28 Maret 2024 16:24 Wib
Wali Kota Semarang minta pejabat baru langsung tancap gas
Jumat, 8 Maret 2024 12:11 Wib
Rambah D.I. Yogyakarta, PGN pasok gas bumi ke Hotel Porta Ambarukmo
Rabu, 28 Februari 2024 10:59 Wib
Subholding Gas Pertamina dan Blue Bird pacu pemanfaatan BBG
Jumat, 23 Februari 2024 20:30 Wib
Pertamina Patra Niaga JBT gercep kirim Bright Gas dan logistik untuk korban banjir Demak
Jumat, 9 Februari 2024 16:56 Wib
Incar perluasan pasar Sulawesi, PGN bakal pasok gas di Kimong
Jumat, 19 Januari 2024 13:42 Wib