Semarang, ANTARA JATENG - Keberadaan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sangat dibutuhkan saat Pemilu 2019 maupun pemilihan kepala daerah pada tahun depan, kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC) Pratama Persadha.
Namun, hingga Minggu pagi, BSSN belum memiliki susunan organisasi tata kerja (SOTK), kata orang nomor 1 di Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) itu melalui pesan singkatnya kepada Antara di Semarang.
Ia memperkirakan wilayah siber akan menjadi ajang saling serang hoaks (hoax) menjelang Pemilu 2019, baik Pemilu Presiden RI maupun pemilu anggota legislatif.
Dalam hal ini, BSSN juga diharapkan mengambil peran yang krusial untuk mengamankan wilayah siber dari upaya kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab yang berusaha memperkeruh suasana lewat media sosial maupun media lainnya di internet.
Begitu pula, dalam pemilihan kepala daerah serentak pada tahun 2018, tidak akan lepas dari kampanye di wilayah siber, terutama lewat media sosial.
"Tidak akan menutup kemungkinan kelompok semacam Saracen muncul dan ikut memperkeruh suasana. Ini jelas tidak bagus. Belum lagi, upaya-upaya peretasan pada penyelenggara pemilu, seperti KPU dan Bawaslu," katanya.
Menyinggung soal pengambilan dan penghitungan suara masih secara manual, menurut Pratama, masih ada kemungkinan penggunaan teknologi guna mempercepat hasil pemilu supaya masyarakat mengetahui pemenangnya.
"Apalagi, hasil pemilu biasanya disosialisasikan lewat web resmi penyelenggara pemilu maupun lembaga lain. Di sinilah ada kerentanan yang bisa dieksploitasi oleh para peretas," katanya.
Di Amerika Selatan, misalnya, sudah jamak ditemui para kontestan pemilu menyadap dan memanipulasi hasil pemilu lewat jalan meretas.
"Kita berharap apa yang terjadi di Amerika Serikat tidak terjadi di Tanah Air. Oleh karena itu, keberadaan BSSN sangat krusial ikut membantu kelancar pemilu," katanya.
Selain masalah pemilu, katanya lagi, BSSN sebenarnya bisa dilihat sebagai kesungguhan pemerintah membangun ekonomi digital yang aman dan nyaman.
"Tentu masyarakat dan industri ekonomi digital memerlukan kepastian dan keamanan di wilayah siber. Harapannya kepercayaan ini terus bisa dijaga dan tumbuh dengan BSSN benar-benar berjalan sesuai dengan pepres yang ada," katanya.
Di samping pemilu dan ekonomi digital, menurut Pratama, peran penting BSSN adalah meningkatkan perlindungan terhadap infrastruktur kritis, seperti perbankan, Pertamina, komunikasi bandara, dan instansi pemerintah yang sering mendapatkan serangan.
"Bahkan, tanpa ada serangan siber sekalipun, infrastruktur kritis tersebut masih sangat rentan bila sistem yang dibangun meninggalkan banyak celah keamanan," ujarnya.
Berita Terkait
Pakar : Lembaga Perlindungan Data Pribadi perlu segera dibentuk
Selasa, 12 Maret 2024 10:50 Wib
Pakar: AI perlu diwaspadai karena berdampak besar pada keamanan siber
Senin, 1 Januari 2024 12:58 Wib
CISSReC: Situasi judi daring makin darurat
Rabu, 6 September 2023 14:50 Wib
CISSReC ungkap situs presiden.go.id tak bisa diakses
Rabu, 23 November 2022 21:12 Wib
CISSReC mengungkap modus peretasan awak redaksi Narasi
Senin, 26 September 2022 20:32 Wib
Leaked personal data could be abused by terrorists, CiSSReC
Minggu, 21 November 2021 17:43 Wib
CISSReC: Data bocor dapat digunakan teroris untuk tambah anggota
Minggu, 21 November 2021 13:09 Wib
CISSReC: Perlu manajemen risiko keamanan siber
Jumat, 22 Oktober 2021 15:40 Wib