Solo, ANTARA JATENG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melaksanakan
program 90.000 kelambu untuk mengantisipasi penularan penyakit malaria
akibat gigitan nyamuk anopheles.
"Program tersebut kami laksanakan tahun ini bertujuan agar
masyarakat yang terpapar kita putus mata rantai penularannya," kata
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo di Solo,
Sabtu.
Ia mengatakan dengan pemasangan kelambu tersebut maka nyamuk tidak
bisa menggigit manusia. Selain melindungi, kelambu sudah diberikan
insektisida sehingga nyamuk yang tertempel pada kelambu tersebut akan
langsung mati.
Yulianto mengatakan pemberikan kelambu tersebut disesuaikan dengan
jumlah kamar penerima manfaat. Dengan demikian, langkah antisipasi
tersebut lebih efektif.
Mengenai endemis malaria di Provinsi Jawa Tengah, dikatakannya,
Kabupaten Purworejo merupakan daerah dengan tingkat penularan paling
tinggi, diikuti oleh Cilacap, Magelang, dan sebagian wilayah Banyumas.
Berbeda dengan nyamuk demam berdarah, dikatakannya, tempat
perkembangbiakan nyamuk Anopheles atau malaria ini terjadi di
titik-titik yang bersentuhan dengan tanah, di antaranya empang dan
sungai.
Meski demikian, pada tahun ini pihaknya menargetkan secara bertahap
daerah-daerah tersebut terbebas dari penyakit malaria, salah satunya
melalui program kelambu tersebut.
Sementara itu, meski penularan malaria terjadi di beberapa daerah
di Jawa Tengah, dikatakannya, untuk angka kematian penderita malaria
sangat rendah.
"Bahkan penderitanya sebagian karena terinfeksi dari luar Jawa,
mereka terinfeksi di sana dan pulang ke Jawa dalam keadaan sakit,"
katanya.
Berita Terkait
Gibran minta kepala dinas melek media sosial
Jumat, 19 April 2024 22:54 Wib
Demokrat Semarang siap usulkan dua nama di pilkada
Rabu, 17 April 2024 22:38 Wib
BPBD Kudus siapkan personel antisipasi bencana pada Lebaran
Selasa, 9 April 2024 4:40 Wib
Prakiraan cuaca Jawa Tengah hari ini, waspada hujan badai
Kamis, 4 April 2024 7:45 Wib
Survei sebut elektabilitas Hendrar Prihadi tertinggi di Pilgub Jateng, ini tanggapannya
Kamis, 4 April 2024 7:36 Wib
Mantan Kabasarnas didakwa terima suap Rp8,65 miliar
Senin, 1 April 2024 14:01 Wib
Prakiraan cuaca Kota Semarang hari ini
Sabtu, 30 Maret 2024 7:40 Wib
Pj Gubernur Jateng: Petugas pemilu gugur jangan terulang di pilkada
Selasa, 26 Maret 2024 15:55 Wib