Purwokerto, ANTARA JATENG - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto, Jawa Tengah, mempersilakan masyarakat yang menjadi korban UN Swissindo untuk melapor, kata Kepala Kantor OJK Purwokerto Farid Faletehan.
"Kalau memang menjadi korban, silakan melapor, kami melalui SWI (Satgas Waspada Investasi) malah sudah ditawarkan `ayo melapor`. Hanya saja orangnya (korban, red.) pada enggak mau," katanya di Purwokerto, Jumat sore.
Ia mengatakan sekitar tiga bulan lalu, pihaknya telah mengumpulkan anggota SWI untuk Purwokerto terkait dengan kasus UN Swissindo yang menjanjikan pelunasan utang atau kredit nasabah.
Bahkan, kata dia, anggota Polri yang ditempatkan di Kantor Pusat OJK juga datang ke Purwokerto guna membahas masalah tersebut.
"Dari situ, kami tindak lanjuti dan terdata hampir 100 nasabah bank yang terpengaruh oleh UN Swissindo," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya menggundang nasabah-nasabah tersebut untuk dikonfirmasi, dan berdasarkan pengakuan beberapa nasabah yang datang memenuhi undangan OJK Purwokerto, mereka telah membayar utangnya setelah diberitahu oleh pihak bank bahwa apa yang dilakukan UN Swissindo merupakan penipuan.
Akan tetapi, lanjut dia, ada beberapa nasabah yang tidak mau membayar utangnya.
Menurut dia, pihaknya kemudian mengundang orang-orang yang tidak mau membayar utangnya dan mempersilakan mereka melapor ke polisi jika merasa jadi korban UN Swissindo. "Namun tidak ada yang melapor," tegasnya.
Terkait dengan Surat Kuasa M1 yang diterbitkan UN Swissindo dan dikabarkan dapat dicairkan di Bank Mandiri pada 16 dan 18 Agustus 2017, Farid mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pimpinan Area Bank Mandiri Purwokerto dan diketahui ada delapan orang yang menanyakan hal itu.
Menurut dia, delapan korban UN Swissindo juga datang ke OJK Purwokerto.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh janji pelunasan utang yang ditawarkan UN Swissindo atau lainnya termasuk waspada terhadap investasi bodong. Apalagi OJK dan Polda Jateng telah menyatakan jika UN Swissindo ilegal," katanya.
Berita Terkait
Demokrat Semarang siap usulkan dua nama di pilkada
Rabu, 17 April 2024 22:38 Wib
BPBD Kudus siapkan personel antisipasi bencana pada Lebaran
Selasa, 9 April 2024 4:40 Wib
Prakiraan cuaca Jawa Tengah hari ini, waspada hujan badai
Kamis, 4 April 2024 7:45 Wib
Survei sebut elektabilitas Hendrar Prihadi tertinggi di Pilgub Jateng, ini tanggapannya
Kamis, 4 April 2024 7:36 Wib
Mantan Kabasarnas didakwa terima suap Rp8,65 miliar
Senin, 1 April 2024 14:01 Wib
Prakiraan cuaca Kota Semarang hari ini
Sabtu, 30 Maret 2024 7:40 Wib
Pj Gubernur Jateng: Petugas pemilu gugur jangan terulang di pilkada
Selasa, 26 Maret 2024 15:55 Wib
Kepala Kemenkumham Jateng paparkan 10 strategi peningkatan nilai IKPA
Kamis, 21 Maret 2024 19:54 Wib