Jakarta, ANTARA JATENG - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengingatkan
pembangunan di Papua tidak boleh terlepas dari tujuan utamanya yakni
mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan.
"Apapun yang menjadi upaya kita memajukan Papua, hanya ada satu
tujuan yaitu kemanusiaan. Kemanusiaan di atas segala-galanya," ujar
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam diskusi bertajuk "Gus Dur, Papua
dan Paradigma Pembangunan", yang diselenggarakan PKB di Jakarta, Rabu.
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, mengatakan Gus Dur pernah
dikritik keras saat menjabat Presiden RI karena mengubah nama Irian
Jaya menjadi Papua. Gus Dur juga menyatakan membolehkan bendera Bintang
Kejora berkibar di tanah Papua.
Ia mengatakan kala itu dirinya selaku Wakil Ketua DPR RI ditegur
keras oleh pimpinan DPR lainnya menyoal pernyataan Gus Dur tersebut.
Pihak TNI juga disebut salah paham dengan pernyataan Gus Dur itu.
Cak Imin lantas bergegas menemui Gus Dur ke Istana Negara
mempertanyakan maksud pernyataan membolehkan bendera Bintang Kejora
berkibar.
"Beliau dengan enteng menjawab, begitu saja kok marah, sepak bola
saja boleh kibarkan bendera masing-masing. Bintang Kejora kenapa tidak
boleh " ujar Cak Imin mengisahkan.
Menurut Cak Imin, kini semua pihak menyadari arti penting
pernyataan Gus Dur tersebut bahwa kemanusiaan harus berada di atas
segala-galanya.
"Makanya, tujuan pembangunan yang sesungguhnya adalah kemanusiaan.
Sehingga strategi pembangunan harus menyesuaikan dengan perjuangan
kemanusiaan," jelas dia.
Peneliti dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (P2P LIPI) Adriana Elisabeth mengatakan pemikiran Gus Dur
dalam pembangunan Papua adalah pembangunan tanpa kekerasan.
Dia juga menekankan pembangunan Papua agar tidak hanya diartikan
membangun di Papua. Namun lebih utama lagi memastikan pembangunan
infrastruktur sosial, dengan membangun kapasitas masyarakat Papua.
"Pembangunan Papua bukan hanya membangun di Papua. Tapi membangun
juga orang-orang Papua agar secara kapasitas mampu bersaing," ujar
Adriana.
Adriana mengatakan masyarakat di Papua tidak anti-terhadap
pendatang dan investor. Bahkan jika ingin dikatakan secara ekstrem,
masyarakat Papua tidak anti-terhadap militer atau polisi.
"Masyarakat Papua hanya tidak mau dibedakan dan diperlakukan dengan cara represif," jelas Adriana. ***2***
Berita Terkait
Pengamat: Dana desa juga perlu dialokasikan untuk pembangunan SDM
Senin, 22 Januari 2024 8:30 Wib
Anies Baswedan tegaskan program pembangunan 40 kota bukan mulai dari nol
Minggu, 24 Desember 2023 22:03 Wib
Cak Imin temui pelaku UMKM Kudus dengarkan keluhan mereka
Sabtu, 23 Desember 2023 18:33 Wib
Cak Imin sampaikan selamat kepada Gibran
Minggu, 22 Oktober 2023 16:13 Wib
Ribuan pendukung Anies Muhaimin padati Jalan Imam Bonjol
Kamis, 19 Oktober 2023 8:47 Wib
Muhaimin bersilaturahmi ke sejumlah kiai di Kabupaten Kudus
Senin, 2 Oktober 2023 16:59 Wib
GP Ansor: Ajakan Menag agar masyarakat cerdas pilih capres sangat edukatif dan positif
Senin, 2 Oktober 2023 9:00 Wib
AHY ucapkan selamat atas deklarasi AMIN
Senin, 4 September 2023 14:38 Wib