Semarang, ANTARA JATENG - Tradisi Sesaji Rewanda yang telah berlangsung setiap tahun menjadi andalan Pemerintah Kota Semarang untuk menggaet wisatawan Objek Wisata Gua Kreo di Kecamatan Gunungpati.
"Sejak 2010, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan penataan di kompleks wisata ini," kata Sekretaris Daerah Kota Semarang Adi Trihananto di sela prosesi Sesaji Rewanda di Semarang, Rabu.
Sesaji Rewanda, kata dia, merupakan tradisi yang sudah melekat dengan masyarakat yang tinggal di kawasan Goa Kreo sehingga akan terus dilestarikan sebagai upaya "nguri-uri" budaya.
Apalagi, menurut dia, pergelaran tradisi Sesaji Rewanda mampu menarik wisatawan untuk menyaksikan di objek wisata yang banyak dihuni kera-kera ekor panjang yang jinak tersebut.
Tradisi itu tidak lepas dari legenda perjalanan Sunan Kalijaga, salah satu Walisongo yang mencari kayu jati sampai di daerah itu untuk membangun Masjid Agung Demak, dan dibantu para kera.
Diawali dengan arak-arakan empat gunungan yang berisi hasil bumi, buah-buahan, nasi tumpeng, dan "sego kethek" atau dalam bahasa Indonesia berarti nasi kera menuju Gua Kreo.
Para wisatawan memadati sepanjang rute kirab gunungan yang biasanya digelar pada bulan Syawal setelah Lebaran sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang diberikan.
Peserta kirab gunungan juga mengenakan kostum kera berwarna kuning, putih, hitam, dan merah yang melambangkan sifat-sifat manusia, diiringi dengan berbagai atraksi kesenian lokal.
Gunungan yang berisi buah-buahan diperuntukkan untuk kera-kera yang menghuni kawasan itu, sementara "sego kethek" dan hasil bumi diperebutkan oleh pengunjung yang memadati kawasan itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Masdiana Safitri menjelaskan tradisi Sesaji Rewanda yang sudah berlangsung turun temurun merupakan ciri khas Gua Kreo.
"Di setiap destinasi wisata harus ada daya tarik khasnya. Di Gua Kreo, ya, salah satunya Sesaji Rewanda ini. Kami berharap bisa semakin menarik wisatawan untuk datang," katanya.
Tak hanya Sesaji Rewanda, kata Masdiana, ada pergelaran musikal kolosal "Mahakarya Legenda Gua Kreo" yang digelar untuk menghibur wisatawan yang mengunjungi objek wisata itu.
Berita Terkait
Lomban Kupatan Jepara, mengenang nilai sejarah dan budaya
Kamis, 18 April 2024 9:00 Wib
Ratusan warga Sruni Boyolali arak sapi sambut Lebaran Ketupat
Rabu, 17 April 2024 14:32 Wib
Tradisi Kirab Bulusan di Kudus diramaikan 200 PKL
Rabu, 17 April 2024 14:31 Wib
Pemkot-Polres rekayasa lalu lintas saat tradisi Syawalan di Pekalongan
Rabu, 17 April 2024 11:13 Wib
Pekalongan gelar karnaval Gunungan Megono sambut tradisi Syawalan
Rabu, 17 April 2024 8:56 Wib
Polres Pekalongan cegah balon udara liar sambut tradisi Syawalan
Selasa, 16 April 2024 11:12 Wib
Sungkem Tlompak, ungkapan syukur warga gunung atas hidup bersama
Senin, 15 April 2024 21:13 Wib
Tradisi Sesaji Rewanda di Goa Kreo Semarang
Jumat, 12 April 2024 18:31 Wib