Semarang, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) SMA dan SMK Negeri Jateng yang melampirkan surat keterangan tidak mampu (SKTM) segera diverifikasi.
"Saya koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan asisten, dalam 2 hari ini semua yang punya (melampirkan, red.) SKTM akan diverifikasi. Kalau ada yang bohong, saya coret. Saya tidak peduli siapa pun," katanya di Semarang, Sabtu.
Hal itu diungkapkannya usai memimpin wisuda Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jateng yang merupakan sekolah gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin yang berasal dari 35 kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Diakui Ganjar, sejauh ini memang belum menemukan adanya SKTM palsu dalam pendaftaran PPDB SMA dan SMK Negeri Jateng yang berlangsung "online". Akan tetapi, banyak yang mengkhawatirkan adanya penyalahgunaan SKTM untuk mendaftar.
Penggunaan SKTM memang menjadi sorotan banyak pihak, terutama orang tua yang khawatir terjadinya penyalahgunaan SKTM demi mendongkrak nilai agar diterima sehingga mengalahkan pendaftar yang murni mengandalkan NEM.
"Ketika kemarin banyak komplain, saya ingin meluruskan dahulu. Pertama, sebenarnya orang tua dan siswa tidak perlu risau karena pendaftar yang normal tanpa fasilitas itu (SKTM, red.) bersaing di kuota 80 persen," katanya.
Dalam PPDB SMA dan SMK Negeri Jateng, kuota untuk siswa miskin memang disediakan minimal 20 persen dari daya tampung dengan melampirkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau boleh menggunakan SKTM jika tidak punya KIP.
Peraturan Mendikbud Nomor 17 Tahun 2017, kata dia, sebenarnya sudah mengatur secara detail poin-poin tambahan calon siswa, seperti siswa miskin, prestasi, dan anak guru sehingga peraturan gubernur yang dibuat hanya mengakomodasi.
"Kami laksanakan. Akan tetapi, ternyata ada problem. Karena polanya `online`, semua bisa lihat, semua transparan. Saya senang, kalau ada yang salah enggak usah marah, nanti yang salah akan kami cari," katanya.
Ternyata, kata dia, adanya kuota minimal 20 persen untuk siswa miskin itu membuat banyak orang mencari bukti miskin, yakni SKTM, agar anaknya bisa diterima di sekolah yang diinginkan sehingga SKTM segera diverifikasi.
"Ya, sekolah semuanya (SMA dan SMK negeri, red.) yang nanti melakukan verifikasi SKTM. Sudah diperintahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," katanya diamini Kepala Disdikbud Jateng Gatot Bambang Hastowo.
Berita Terkait
Ganjar gelar griya di Purbalingga, tamu datang dari Serang
Sabtu, 13 April 2024 14:00 Wib
Ganjar gelar griya di Tawangmangu
Kamis, 11 April 2024 14:55 Wib
Inilah pilihan Ganjar usai pilpres
Selasa, 26 Maret 2024 14:49 Wib
Saksi sebut pembobolan bank pemerintah di Semarang jadi kerugian perusahaan
Selasa, 26 Maret 2024 8:46 Wib
Pelaku pembobolan bank gunakan kredit fiktif nasabah meninggal dunia
Selasa, 26 Maret 2024 3:15 Wib
FX Rudy minta simpatisan PDIP di Solo tetap kondusif
Rabu, 14 Februari 2024 20:00 Wib
Ganjar tanyakan kembali kebenaran hitung cepat sementara Pilpres 2024
Rabu, 14 Februari 2024 17:48 Wib
Hasil suara pilpres di TPS 11 Semarang tempat Ganjar mencoblos
Rabu, 14 Februari 2024 15:10 Wib