Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap kebijakan sekolah seharian (full day school) lima hari sepekan menjamin penguatan sekolah informal seperti madrasah diniyah.
"Harus
ada jaminan bahwa penerapan kebijakan tersebut benar-benar untuk
memberikan pengakuan dan penguatan terhadap eksistensi madrasah diniyah,
pondok pesantren dan sejumlah lembaga pendidikan keagamaan informal dan
nonformal lainnya," kata Lukman kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan guru-guru di lembaga pendidikan informal itu juga harus mendapatkan jaminan pengakuan dan pemberdayaan.
Menurut Menag, jaminan penguatan eksistensi madrasah diniyah dan pondok pesantren juga harus tertuang dalam regulasi.
Bila tidak ada jaminan tesebut, Menag berpandangan sebaiknya rencana penerapan kebijakan sekolah seharian ditinjau kembali.
"Jika tidak ada jaminan, sebaiknya dikaji secara lebih mendalam lagi
dampak negatif yang ditimbulkannya, karena ini menimbulkan keresahan di
tengah masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 tahun 2017 tentang
Hari Sekolah.
Pasal 2 Permendikbud tersebut mengatur Hari Sekolah dilaksanakan
delapan jam dalam satu hari atau 40 jam selama 5 hari dalam seminggu.
Berita Terkait
Real Madrid menang telak 4-0 atas Celta Vigo
Senin, 11 Maret 2024 5:56 Wib
Lewandowski bawa Barcelona menang 2-1 lawan Celta Vigo
Minggu, 18 Februari 2024 6:27 Wib
Relawan Prabowo-Gibran terapkan strategi senyap untuk menang di Solo
Kamis, 15 Februari 2024 20:12 Wib
Hasil suara pilpres di TPS Ketum PBNU dan Menag mencoblos
Rabu, 14 Februari 2024 15:41 Wib
Gibran: siapapun yang menang dan kalah tetap keamanan jadi prioritas
Senin, 12 Februari 2024 16:31 Wib
PDI-P Wonosobo gelar kenduri rakyat
Minggu, 4 Februari 2024 22:50 Wib
TKD optimistis Prabowo-Gibran menang di Jateng
Sabtu, 27 Januari 2024 22:31 Wib
Pilpres 2024 - TKN Prabowo - Gibran target 50 persen suara di Jateng
Sabtu, 6 Januari 2024 16:54 Wib