Empat Jalan Layang Akan Memperlancar Arus Mudik 2017
Brebes, ANTARA JATENG - Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) terus memantau pembangunan infrastruktur untuk
persiapan mudik Lebaran 2017. Salah satu infrastruktur penunjang
kelancaran arus mudik adalah pembangunan empat jalan layang yang berada
di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal.
Pada
Sabtu malam (10/6) Kementerian PUPR di bawah komando Direktur Jenderal
Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto memeriksa progres pembangunan empat
jalan layang tersebut.
Jelang dua pekan arus
mudik Lebaran tahun ini, pembangunan keempat jalan layang tersebut
hampir selesai dan ditargetkan fungsional pada H-10 Lebaran atau
tepatnya pada 16 Juni 2017.
Hingga saat ini,
progres masing-masing jalan layang sudah memasuki tahap akhir: Kretek
78%, Kesambi 86%, Klonengan 98%, dan Dermoleng 93% dengan kondisi
fungsional struktur selesai dan marka sementara.
Empat
jalan layang tersebut dibangun guna mengantisipasi kemacetan akibat
perlintasan sebidang kereta api selepas gerbang keluar tol Brebes Timur.
Jalan layang tersebut mempunyai panjang: Kretek 700 meter; Kesambi 470
meter; Klonengan 1.011 meter; dan Dermoleng 500 meter.
Dirjen
Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan pada jalan layang Kretek
telah dipasang jembatan Bailey dan box girder agar dapat fungsional saat
H-10 Lebaran nanti. "Tanggal 16 Juni sudah bisa fungsional, tapi jalan
yang di bawah jalan layang akan tetap dioperasikan untuk kendaraan
berat. Untuk sementara, jalan layang ini hanya untuk kendaraan ringan
saja. Jadi, mobil penumpang boleh lewat atas, bus lewat bawah. Ke
depannya, untuk jangka panjang ini untuk semua jenis kendaraan," ujar
Arie.
Pada kondisi normal, kawasan ini dilewati
70 perlintasan kereta. Pada saat Lebaran, jumlahnya meningkat menjadi
97 perlintasan dan menyebabkan kemacetan panjang. Pada Lebaran tahun
lalu saja, kemacetan terjadi hingga 16 jam lamanya.
"Dengan adanya jalan layang ini, diharapkan kemacetan tidak terjadi lagi," tambah Arie.
Dari
keempat jalan layang tersebut, Klonengan adalah jalan layang yang
penyelesaiannya paling cepat. "Klonengan selesai dalam 4,5 bulan dan
sudah bisa beroperasi pada H-10. Program ini nantinya akan dilanjutkan
untuk mendukung kereta api cepat Jakarta - Surabaya karena di sini ada
sekitat 900 perlintasan sebidang dari Jakarta hingga Surabaya," lanjut
Arie.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono,
dampak adanya jalan layang sangat bagus. Sebelumnya di daerah itu ada 97
simpangan. Sedangkan satu simpangan itu kendaraan bisa berhenti 5
menit. Bila ditotal ada 485 menit, atau sekitar 8 jam berhenti. Itu akan
hilang.