Kabul, ANTARA JATENG - Serangkaian ledakan di Kabu, Sabtu, membunuh
sedikit-dikitnya 12 orang di pemakaman salah satu korban bentrokan
polisi dengan pengunjuk rasa sehari sebelumnya.
Kejadian itu meneruskan gelombang kekerasan di ibukota Afghanistan tersebut sejak serangan bom truk pada pekan ini.
Dua saksi di pemakaman itu menyatakan setidak-tidaknya 12 orang
tewas. Tolo News TV dan media lain Afghanistan melaporkan korban
berjumlah 18 orang. Sejumlah 18 lagi dilaporkan terluka.
Kepala Pelaksana Pemerintah Afghanistan, Abdullah Abdullah, berada
di pemakaman itu, namun tidak terluka, kata pernyataan kantornya.
Beberapa pejabat tinggi keamanan terluka.
Belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu.
Taliban, yang sering melakukan serangan bom pada masa lalu, dengan
cepat mengeluarkan penolakan berperan dan sebagai gantinya menyalahkan
persaingan kelompok di kubu pemerintahan, kata juru bicara kelompok
tersebut, Zabihullah Mujahid.
Ledakan itu terjadi saat pemakaman Mohammad Salim Izadyar, anak
wakil ketua senat. Ia meninggal sesudah terluka parah dalam bentrokan
saat unjuk rasa pada Jumat.
Pengunjuk rasa menentang pemerintah atas masalah keamanan sesudah
ledakan bom truk besar menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai 460
orang.
Bom truk pada Rabu itu adalah salah satu serangan paling mematikan
di Kabul sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat untuk menggulingkan
pemerintah Taliban di Afghanistan pada 2001.
Berita Terkait
12.000 peserta Mudik Gratis Pemprov Jateng dilepas 6-7 April
Kamis, 4 April 2024 8:53 Wib
Dugaan TPPO mahasiswa magang di Jerman, Udinus Semarang sempat kirim 12 mahasiswa
Jumat, 29 Maret 2024 6:55 Wib
BBPJN lakukan perbaikan 12 titik jalan berlubang di Batang
Kamis, 21 Maret 2024 8:37 Wib
Hujan lebat akibatkan jalan ambles sedalam 12 meter di Semarang
Kamis, 14 Maret 2024 14:48 Wib
Pemerintah tetapkan awal Ramadhan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024
Minggu, 10 Maret 2024 20:01 Wib
Sebanyak 12 mahasiswa asing ikuti wisuda di Unissula Semarang
Minggu, 10 Maret 2024 6:18 Wib
PPN naik jadi 12 persen mulai 2025
Jumat, 8 Maret 2024 22:49 Wib
Kemenag : 12.000 pengajar keagamaan di Jepara terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Jumat, 8 Maret 2024 8:00 Wib