Konsumi Ikan Rendah, PKK Kampanye Gemarikan
Magelang, ANTARA JATENG - Tingkat konsumsi makan ikan yang rendah di masyarakat Kota Magelang menjadikan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga setempat sebagai andalan menggalakkan Kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan) di daerah itu.
"Gerakan ini tidak hanya untuk anak-anak usia dini, tetapi juga kalangan orang tua yang bertanggung jawab kepada masa depan anak-anaknya," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito saat membuka Kampanye Gemarikan (Gerakan Makan Ikan) di Gedung Wanita Kota Magelang di Magelang, Selasa.
Tingkat konsumsi ikan di kota dengan tiga kelurahan dan 17 kecamatan di Kota Magelang pada 2016, ujarnya, baru mencapai 21,65 kilogram per kapita per tahun, sedangkan lima tahun lalu tercatat 14,94 kilogram.
Angka konsumsi ikan di tingkat Provinsi Jawa Tengah tercatat 25 kilogram per kapita per tahun.
"Meski saat ini di Kota Magelang naik dibanding lima tahun lalu, tapi masih terbilang rendah," kata Yetty yang juga isteri Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito itu.
Ia mengatakan kampanye gemar makan ikan di daerah itu harus terus menerus digalakkan agar semakin meningkat secara signifikan.
Ia menjelaskan kampanye tersebut menanamkan kesadaran kepada masyarakat, tentang pentingnya makan ikan karena gizi dan proteinnya bermanfaat untuk kesehatan dan perkembangan sumber daya manusia.
"Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan, latar belakangnya, kandungan gizi tinggi pada ikan dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, juga untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan andal," katanya.
Peranan PKK dari tingkat kelurahan hingga masyarakat, katanya didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Magelang Demetrya Teti Sugiharto, dibutuhkan untuk menyukseskan kampanye gemar makan ikan di daerah tersebut.
Kepala Seksi Pengembangan Usaha dan Logistik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Suparno mengatakan angka konsumsi ikan tingkat Jateng yang 25 kilogram per kapita per tahun, masih jauh di bawah tingkat nasional yang 44 kilogram.
"Jateng masih rendah, menempati urutan ketiga dari bawah untuk secara nasional. Ini memang ironi karena produksi ikan kita melimpah dan terbilang surplus," ujarnya.
Ia menyebut pentingnya peranan para ibu rumah tangga dalam menyukseskan kampanye gemar makan ikan.
Mereka, ujarnya, harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang pentingnya gemar makan ikan.
"Kami sasar ibu-ibu PKK di Kota Magelang, karena kota ini salah satu yang konsumsi ikannya masih rendah. Di sini kami juga tampilkan demo masak dari Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini Semarang tentang cara mengolah ikan menjadi hidangan lezat. Ikan bisa diolah menjadi aneka macam makanan yang enak," katanya. (hms)
"Gerakan ini tidak hanya untuk anak-anak usia dini, tetapi juga kalangan orang tua yang bertanggung jawab kepada masa depan anak-anaknya," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito saat membuka Kampanye Gemarikan (Gerakan Makan Ikan) di Gedung Wanita Kota Magelang di Magelang, Selasa.
Tingkat konsumsi ikan di kota dengan tiga kelurahan dan 17 kecamatan di Kota Magelang pada 2016, ujarnya, baru mencapai 21,65 kilogram per kapita per tahun, sedangkan lima tahun lalu tercatat 14,94 kilogram.
Angka konsumsi ikan di tingkat Provinsi Jawa Tengah tercatat 25 kilogram per kapita per tahun.
"Meski saat ini di Kota Magelang naik dibanding lima tahun lalu, tapi masih terbilang rendah," kata Yetty yang juga isteri Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito itu.
Ia mengatakan kampanye gemar makan ikan di daerah itu harus terus menerus digalakkan agar semakin meningkat secara signifikan.
Ia menjelaskan kampanye tersebut menanamkan kesadaran kepada masyarakat, tentang pentingnya makan ikan karena gizi dan proteinnya bermanfaat untuk kesehatan dan perkembangan sumber daya manusia.
"Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan, latar belakangnya, kandungan gizi tinggi pada ikan dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, juga untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan andal," katanya.
Peranan PKK dari tingkat kelurahan hingga masyarakat, katanya didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Magelang Demetrya Teti Sugiharto, dibutuhkan untuk menyukseskan kampanye gemar makan ikan di daerah tersebut.
Kepala Seksi Pengembangan Usaha dan Logistik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Suparno mengatakan angka konsumsi ikan tingkat Jateng yang 25 kilogram per kapita per tahun, masih jauh di bawah tingkat nasional yang 44 kilogram.
"Jateng masih rendah, menempati urutan ketiga dari bawah untuk secara nasional. Ini memang ironi karena produksi ikan kita melimpah dan terbilang surplus," ujarnya.
Ia menyebut pentingnya peranan para ibu rumah tangga dalam menyukseskan kampanye gemar makan ikan.
Mereka, ujarnya, harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang pentingnya gemar makan ikan.
"Kami sasar ibu-ibu PKK di Kota Magelang, karena kota ini salah satu yang konsumsi ikannya masih rendah. Di sini kami juga tampilkan demo masak dari Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini Semarang tentang cara mengolah ikan menjadi hidangan lezat. Ikan bisa diolah menjadi aneka macam makanan yang enak," katanya. (hms)