Semarang, ANTARA JATENG- Psikolog Rumah Sakit (RS) St Elisabeth Semarang Probowatie Tjondronegoro mengingatkan kalangan orang tua untuk tidak memaksakan anak menjadi polisi atau tentara.
<
"Secara akademis mungkin mereka pinter, tetapi secara mental mereka tidak siap. Orang tua tidak boleh memaksa jika memang anaknya tidak berminat," katanya di Semarang, Sabtu.
Meski "dipaksa" orang tuanya, kata dia, anak-anak tersebut cenderung tidak akan mengakui jika mereka dipaksa untuk menuruti kemauan orang tuanya karena rasa berbakti mereka.
Beberapa di antaranya, kata dia, ada pula yang secara jujur mengakui jika terpaksa mendaftar menjadi polisi atau tentara yang tentunya akan berdampak dengan tidak diterima.
"Ada yang berani berterus terang, namun biasanya tidak. Ini akan berpengaruh dengan mereka selama menjalani pendidikan. Mereka cenderung menjadi inferior di kawan-kawannya," katanya.
Jika ternyata mereka bisa mengatasi inferioritas itu setelah menjalani pendidikan dan merasa nyaman tidak masalah, lanjut dia, tetapi menjadi persoalan jika keterpaksaan itu berlanjut.
Diakuinya, orang tua mana pun akan merasa bangga jika anaknya menjadi polisi atau tentara dan tidak salah jika memimpikannya, tetapi jangan sampai memaksakan kehendak kepada anak.
"Pastilah orang akan menganggap keren, ya. Jadi, polisi atau tentara. Namun, bagaimana dengan anak-anak ini jika mental mereka tidak siap? Mereka menjalani secara terpaksa," katanya.
Berbeda, kata dia, jika memang kemauan untuk menjadi polisi atau tentara merupakan keinginan dari sang anak, dengan pendidikan sebagai proses yang harus mereka jalani secara total.
"Meski mereka pintar secara akademis dan memenuhi berbagai persyaratan yang dipenuhi, kalau mereka terpaksa akan berpengaruh. Sebab, mereka yang menjalani pendidikan," katanya.
Orang tua, saran Probowatie, sebaiknya memfasilitasi minat anak, tentunya ke arah yang positif dan senantiasa membimbingnya dalam meraih apa yang dicitakannya.
Berita Terkait
Terdakwa korupsi di Akpol Semarang divonis empat tahun
Rabu, 27 Maret 2024 21:09 Wib
Jaksa tuntut terdakwa korupsi DIPA Akpol 6 tahun penjara
Rabu, 6 Maret 2024 20:19 Wib
Wali Kota terima taruna Akpol sebagai bagian warga Kota Semarang
Senin, 26 Februari 2024 12:32 Wib
Rekanan Akpol Semarang setor fee ke oknum staf satker
Rabu, 7 Februari 2024 20:54 Wib
Saksi: Praktik fee 3 persen untuk rekanan di Akpol sudah turun-temurun
Rabu, 24 Januari 2024 20:07 Wib
Sidang korupsi di Akpol, saksi ungkap fee bagi rekanan pengadaan barang
Rabu, 17 Januari 2024 17:34 Wib
Sidang korupsi di Akpol, bendahara ungkap banyak kegiatan di luar perencanaan
Kamis, 4 Januari 2024 5:31 Wib
Pengadilan sidangkan kasus dugaan korupsi anggaran DIPA Akpol Semarang
Rabu, 29 November 2023 14:12 Wib