100 RTLH Peroleh Bantuan dari Bank Jateng
Solo, ANTARA JATENG - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) menyalurkan bantuan dana sosial kepada masyarakat sebanyak 100 unit rumah tak layak huni (RTLH) melalui kegiatan "Fun Bike" di Kota Solo, Minggu.
Pada acara Fun Bike dengan menyalurkan bantuan "Corporate Social Responsibility" (CSR) Bank Jateng tersebut selain Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, juga dihadiri oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, Wakil Wali Kota Achmad Purnomo, dan jajaran Muspida Kota Surakarta serta diikuti seluruh karyawan bank terkait.
Kegiatan Fun Bike tersebut merupakan salah satu puncak acara HUT yang dimulai dari Kantor Bank Jateng Jalan Slamet Riyadi Solo menuju rute Kelurahan Pucang Sawit, Semanggi, Mojosongo, dan finis kembali ke Kantor Bank Jateng lagi.
Rombongan Fun Bike tersebut berhenti di pos Pucang Sawit dan Mojosongo dilakukan peletakan batu pertama renovasi rumah tidak layak huni sebanyak 100 unit dengan total dana bantuan sebanyak Rp1,5 miliar.
Menurut Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dalam rangka memperingati HUT Ke-54 Bank Jateng memberikan bantuan dana sosial kepada 100 unit rumah tak layak huni di tiga kelurahan, di Surakarta.
"Rumah tak layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surakarta ini, dengan total anggaran Rp1,5 miliar," kata Supriyatno.
Menurut Supriyatno bantuan dana sosial Bank Jateng tersebut dialokasikan untuk masing-masing rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp15 juta. Bantuan dana di Kelurahan Pucangcawit sebanyak 40 rumah tak layak huni, Semanggi (40), dan Mojosongo (20).
Ia mengatakan Bank Jateng telah menyalurkan bantuan dana sosial sejak Januari hingga Maret 2017 total sebanyak Rp3.751.581.975 dengan oerincian bantuan kemitraan Rp100 juta, dan bantuan non kemitraan Rp3.651.581.875.
Menurut dia pemberian bantuan disamping merupakan bentuk kepedulian Bank jateng terhadap lingkungan dan masyarakat, juga sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi Jateng, khususnya Kota Surakarta dalam, upaya mensejahterakan masyarakat.
Hal tersebut, kata dia, seiring dengan visi misi Wali Kota Surakarta, yakni Kota Budaya, Mandiri, Maju, dan Sejatera.
"Bahkan, hal ini, juga mendukung komitmen Wali Kota Surakarta untuk mewujudkan masyarakat yang waras, wasis, wareg, Mapan dan Panan (3WMP)," kata Supriyatno.
Pada acara Fun Bike dengan menyalurkan bantuan "Corporate Social Responsibility" (CSR) Bank Jateng tersebut selain Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, juga dihadiri oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, Wakil Wali Kota Achmad Purnomo, dan jajaran Muspida Kota Surakarta serta diikuti seluruh karyawan bank terkait.
Kegiatan Fun Bike tersebut merupakan salah satu puncak acara HUT yang dimulai dari Kantor Bank Jateng Jalan Slamet Riyadi Solo menuju rute Kelurahan Pucang Sawit, Semanggi, Mojosongo, dan finis kembali ke Kantor Bank Jateng lagi.
Rombongan Fun Bike tersebut berhenti di pos Pucang Sawit dan Mojosongo dilakukan peletakan batu pertama renovasi rumah tidak layak huni sebanyak 100 unit dengan total dana bantuan sebanyak Rp1,5 miliar.
Menurut Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dalam rangka memperingati HUT Ke-54 Bank Jateng memberikan bantuan dana sosial kepada 100 unit rumah tak layak huni di tiga kelurahan, di Surakarta.
"Rumah tak layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surakarta ini, dengan total anggaran Rp1,5 miliar," kata Supriyatno.
Menurut Supriyatno bantuan dana sosial Bank Jateng tersebut dialokasikan untuk masing-masing rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp15 juta. Bantuan dana di Kelurahan Pucangcawit sebanyak 40 rumah tak layak huni, Semanggi (40), dan Mojosongo (20).
Ia mengatakan Bank Jateng telah menyalurkan bantuan dana sosial sejak Januari hingga Maret 2017 total sebanyak Rp3.751.581.975 dengan oerincian bantuan kemitraan Rp100 juta, dan bantuan non kemitraan Rp3.651.581.875.
Menurut dia pemberian bantuan disamping merupakan bentuk kepedulian Bank jateng terhadap lingkungan dan masyarakat, juga sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi Jateng, khususnya Kota Surakarta dalam, upaya mensejahterakan masyarakat.
Hal tersebut, kata dia, seiring dengan visi misi Wali Kota Surakarta, yakni Kota Budaya, Mandiri, Maju, dan Sejatera.
"Bahkan, hal ini, juga mendukung komitmen Wali Kota Surakarta untuk mewujudkan masyarakat yang waras, wasis, wareg, Mapan dan Panan (3WMP)," kata Supriyatno.