Tebing Setinggi 15 Meter Longsor akibat Hujan Deras di Banyumas
Purwokerto, ANTARA JATENG - Hujan deras yang terjadi sejak Minggu (2/4) petang hingga Senin pagi mengakibatkan tebing di Grumbul Cilaku RT 03 RW 03, Desa Karangendep, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, longsor.
"Kondisi tanah yang labil dan tidak mampu menahan air hujan mengakibatkan tebing setinggi 15 meter dan lebar 10 meter itu longsor pada pukul 04.00 WIB, dan hampir mengenai bagian belakang rumah Tarmaji (80)," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Banyumas Kusworo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Setelah menerima laporan kejadian tersebut, kata dia, TRC BPBD Banyumas bersama personel Koramil Patikraja dan Polres Patikraja segera mendatangi lokasi kejadian serta bersama warga bekerja bakti menyingkirkan material longsoran.
Terkait hal itu, dia mengimbau warga setempat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan, terutama jika terjadi hujan lebat dalam waktu lama.
"Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) hujan masih berpotensi terjadi sehingga warga diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan," tegasnya.
Sementara di Kabupaten Banjarnegara, sebanyak 12 rumah warga Desa Pagerpelah, Kecamatan Karangkobar dilaporkan terancam longsor dan tiga keluarga di antaranya telah mengungsi.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arif Rahman mengatakan kondisi tersebut berawal dari kejadian tebing longsor di lingkungan RT 03 dan RT 04 RW 01 pada hari Minggu (2/4), pukul 16.00 WIB.
"Tinggi tebing yang longsor mencapai 20 meter dan lebar mahkota longsoran 8 meter. Material longsoran menutup jalan desa dan kebun salak milik Pak Dolah serta mengancam 12 rumah warga, beberapa di antaranya rusak ringan," tuturnya.
Pascakejadian tersebut, kata dia, sebanyak tiga keluarga yang terdiri atas 13 jiwa untuk sementara mengungsi ke rumah saudara mereka.
Ia mengatakan personel BPBD Banjarnegara, TNI/Polri, dan warga setempat bekerja bakti menyingkirkan material longsoran pada Senin (3/4) pagi.
"Kami imbau warga untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan karena masih ada retakan di mahkota longsoran," ujarnya, berharap.
"Kondisi tanah yang labil dan tidak mampu menahan air hujan mengakibatkan tebing setinggi 15 meter dan lebar 10 meter itu longsor pada pukul 04.00 WIB, dan hampir mengenai bagian belakang rumah Tarmaji (80)," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Banyumas Kusworo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Setelah menerima laporan kejadian tersebut, kata dia, TRC BPBD Banyumas bersama personel Koramil Patikraja dan Polres Patikraja segera mendatangi lokasi kejadian serta bersama warga bekerja bakti menyingkirkan material longsoran.
Terkait hal itu, dia mengimbau warga setempat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan, terutama jika terjadi hujan lebat dalam waktu lama.
"Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) hujan masih berpotensi terjadi sehingga warga diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan," tegasnya.
Sementara di Kabupaten Banjarnegara, sebanyak 12 rumah warga Desa Pagerpelah, Kecamatan Karangkobar dilaporkan terancam longsor dan tiga keluarga di antaranya telah mengungsi.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arif Rahman mengatakan kondisi tersebut berawal dari kejadian tebing longsor di lingkungan RT 03 dan RT 04 RW 01 pada hari Minggu (2/4), pukul 16.00 WIB.
"Tinggi tebing yang longsor mencapai 20 meter dan lebar mahkota longsoran 8 meter. Material longsoran menutup jalan desa dan kebun salak milik Pak Dolah serta mengancam 12 rumah warga, beberapa di antaranya rusak ringan," tuturnya.
Pascakejadian tersebut, kata dia, sebanyak tiga keluarga yang terdiri atas 13 jiwa untuk sementara mengungsi ke rumah saudara mereka.
Ia mengatakan personel BPBD Banjarnegara, TNI/Polri, dan warga setempat bekerja bakti menyingkirkan material longsoran pada Senin (3/4) pagi.
"Kami imbau warga untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan karena masih ada retakan di mahkota longsoran," ujarnya, berharap.