Pemkot Pekalongan Kesulitan Mengatasi Banjir Di Tirto
Pekalongan, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengaku kesulitan menuntaskan masalah banjir yang sering melanda di wilayah Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Joko Purnomo di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa faktor utama penyebab banjir yang sering merendam wilayah Tirto karena tanggul Sungai Bremi yang terlalu rendah sehingga tidak bisa menahan limpahan air sungai.
"Akan tetapi, kami tidak bisa melakukan peninggian tanggul sungai karena hal tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jateng," katanya.
Ia mengatakan untuk meminimalkan limpahan air sungai Bremi ke lokasi permukiman di Tirto, pemkot hanya dapat melakukan operasi pemeliharaan tanggul secara rutin.
"Selain itu, kami terus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng agar pada 2018 bisa dilakukan peninggian tanggul Sungai Bremi dan Kali Meduri," katanya.
Warga Kelurahan Tirto, Farida mengatakan warga sudah terbiasa menghadapi banjir yang melanda wilayahnya saat hujan turun karena air Sungai Bremi pasti meluber ke permukiman penduduk.
Warga Kelurahan Tirto, kata dia, sudah berulangkali mengusulkan penataan tanggul sungai itu agar bisa secepatnya ditinggikan dan dibangun drainase.
"Akan tetapi, usulan warga tidak pernah mendapat respons positif oleh pemkot sehingga warga sudah bosan dan hanya pasrah saat menghadapi banjir," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Joko Purnomo di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa faktor utama penyebab banjir yang sering merendam wilayah Tirto karena tanggul Sungai Bremi yang terlalu rendah sehingga tidak bisa menahan limpahan air sungai.
"Akan tetapi, kami tidak bisa melakukan peninggian tanggul sungai karena hal tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jateng," katanya.
Ia mengatakan untuk meminimalkan limpahan air sungai Bremi ke lokasi permukiman di Tirto, pemkot hanya dapat melakukan operasi pemeliharaan tanggul secara rutin.
"Selain itu, kami terus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng agar pada 2018 bisa dilakukan peninggian tanggul Sungai Bremi dan Kali Meduri," katanya.
Warga Kelurahan Tirto, Farida mengatakan warga sudah terbiasa menghadapi banjir yang melanda wilayahnya saat hujan turun karena air Sungai Bremi pasti meluber ke permukiman penduduk.
Warga Kelurahan Tirto, kata dia, sudah berulangkali mengusulkan penataan tanggul sungai itu agar bisa secepatnya ditinggikan dan dibangun drainase.
"Akan tetapi, usulan warga tidak pernah mendapat respons positif oleh pemkot sehingga warga sudah bosan dan hanya pasrah saat menghadapi banjir," katanya.