Semarang, ANTARA JATENG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendorong penerapan "urban farming" untuk menyiasati pemanfaatan lahan pekarangan untuk menunjang perenomian keluarga.
"Dengan 'urban farming' ini, targetnya selain untuk penghijauan, masyarakat juga bisa mengonsumsi sayuran yang ditanamnya sendiri, seperti cabai," katanya di Semarang, Kamis.
Hal itu dikatakan saat Pelatihan Budi Daya Sayuran Organik dan Sayuran Hidroponik yang digelar Pemerintah Kota Semarang dan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) di Kelurahan Pakintelan.
"Urban farming" adalah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, seperti menanam dengan memafaatkan ketersediaan lahan pekarangan sempit di perkotaan.
Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, mengatakan bahwa "urban farming" merupakan solusi untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang sempit menjadi produktif sebagai lahan pertanian perkotaan.
"Pengeluaran belanja rumah tangga bisa ditekan karena tidak perlu lagi membeli cabai, tomat, dan berbagai sayuran lainnya. 'Kan semuanya sudah tersedia di pekarangan rumah," katanya.
Ia mengatakan bahwa uang atau anggaran belanja yang selama ini untuk membeli berbagai sayuran itu bisa untuk keperluan lainnya atau ditabung sehingga perekonomian keluarga meningkat.
Dengan pelatihan budi daya itu, orang nomor satu di Kota Semarang tersebut berharap makin banyak warga yang tergerak menanam sayuran di pekarangannya sendiri sehingga jadi ijo royo-royo.
"Seluas apa pun dan dengan kondisi apa pun lahan pekarangan yang dimiliki sebenarnya bisa diolah menjadi lahan yang produktif. Target kami, pelatihan ini digelar di 16 titik," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang Krisseptiana menjelaskan bahwa "urban farming" tentunya bisa menjadi solusi menghadapi melambungnya harga komoditas, seperti cabai.
"Ini dapat menjadi solusi di saat harga komoditas sayuran melambung tinggi, seperti cabai, di samping meningkatkan perekonomian keluarga," kata Tia, sapaan akrab istri Wali Kota Semarang itu.
Tia menjelaskan bahwa pelatihan itu merupakan bentuk dukungan PKK Kota Semarang terhadap gerakan tanam cabai di setiap kelurahan dengan satu keluarga minimal satu cabai yang diluncurkan pada tanggal 25 Januari 2017.
Pada pelatihan itu, masyarakat diajari berbagai langkah efektif menyiapkan media tanam, memilih bibit unggul, menanam, merawat, dan mengembangbiakkan menjadi beberapa tanaman.
Berita Terkait
Mbak Ita tegaskan perlunya penanganan dari hulu untuk atasi permasalahan sampah
Senin, 22 April 2024 20:54 Wib
Pemkot Semarang akan membuat rencana program drainase atasi banjir
Minggu, 21 April 2024 6:11 Wib
Komisi IX minta giatkan edukasi kesehatan publik atasi DBD
Selasa, 26 Maret 2024 11:34 Wib
Drainase Flyover Madukoro dibenahi atasi banjir Puri Anjasmoro
Selasa, 26 Maret 2024 8:23 Wib
Kementerian Pertanian gandeng Kodam Diponegoro atasi darurat pangan
Kamis, 21 Maret 2024 14:37 Wib
Pemkab Demak koordinasi dengan BBWS atasi tanggul jebol dan limpas
Minggu, 17 Maret 2024 6:41 Wib
Memanen hujan atasi krisis air di Desa Bunder
Sabtu, 9 Maret 2024 17:01 Wib
Pemkab Pati harapkan investor jadi solusi atasi kemiskinan ekstrem
Selasa, 5 Maret 2024 8:34 Wib