Sheffield, Inggris, Antara Jateng - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti menegaskan pernyataan Buya Syafii Maarif bahwa Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menistakan agama Islam adalah tidak kontroversial dan pendapat yang biasa saja.
"Sebenarnya yang disampaikan Buya itu tidak kontroversial, itu hanya satu dari sekian pendapat yang ada sehingga ketika Buya menyampaikan bahwa Ahok tidak bersalah, itu bukan pada konteks penafsirannya, tapi pada konteks bahwa dia (Ahok) itu pemeluk agama lain," kata Muti di sela-sela pengajian Keluarga Islam di Britania Raya (Kibar) di Sheffield, Inggris, Minggu.
Muti menjelaskan pendapat Buya Syafii dianggap kontroversial oleh sebagian masyarakat karena ada anggapan pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu Oktober lalu adalah perbuatan menistakan agama.
"Hanya karena opini publik sudah terbangun bahwa Ahok melakukan penistaan, maka ketika ada orang yang berbicara berbeda dari itu lalu dianggap kontroversial," tambahnya.
Surat Al Maida ayat 51, jelasnya, telah tiga kali diubah penerjemahannya oleh Kementerian Agama. Pertama, kata "Aulia" tidak diterjemahkan dan tetap dipakai dalam surat itu. Kedua, kata tersebut diterjemahkan menjadi "pemimpin"; dan ketiga kata itu berubah lagi menjadi "teman setia".
"Artinya, bahwa dalam satu institusi yang sama yakni Kementerian Agama saja itu diterjemahkan berbeda-beda, maksud saya, pengertiannya pada penafsiran yang lain juga tidak tunggal. Jadi sekarang persoalannya bukan tafsir Surat Al Maidah ayat 51, tetapi persoalannya dia (Ahok) sebagai pemeluk agama lain yang mengomentari penafsiran Al-Quran," ujarnya.
Syafii Maarif menilai Ahok tidak melecehkan Alquran dalam kunjungannya kepada warga Kepulauan Seribu. Buya Syafii menilai secara utuh video ucapan Ahok yang tersebar di media sosial harus dicermati secara utuh.
"Secara utuh pernyataan Ahok telah saya baca. Ahok tidak mengatakan Al Maidah itu bohong," kata dia.
Pernyataan Buya Syafii ini ditanggapi berbeda oleh sebagian umat Islam Indonesia karena Buya dinilai membela Basuki.
Berita Terkait
Mapala Satria UMP terlibat dalam kunjungan SARMMI ke Timor Leste
Senin, 22 April 2024 14:42 Wib
Perempuan juru parkir sukses kuliahkan anaknya hingga lulus PGSD UMP
Senin, 22 April 2024 14:35 Wib
UMP peroleh posisi unggul di Jawa Tengah dalam Program Kreativitas Mahasiswa
Senin, 22 April 2024 14:20 Wib
UMP Kampus Wisata jadi destinasi alternatif liburan yang menarik
Rabu, 17 April 2024 10:05 Wib
Calon mahasiswa baru wajib tahu, ada lebih dari 50 pilihan prodi di UMP
Rabu, 17 April 2024 9:53 Wib
UMP buka Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Selasa, 9 April 2024 14:08 Wib
Polemik pramuka, akademisi sarankan Mendikbudristek-Kwarnas duduk bersama
Rabu, 3 April 2024 15:42 Wib
UMP dampingi anak terdampak bencana tanah bergerak di Sirampog
Sabtu, 30 Maret 2024 16:47 Wib