Jakarta, Antara Jateng - La Nina, yang memengaruhi curah hujan dan suhu wilayah tropis, bisa berkembang pada kuartal ketiga tahun ini tapi kemungkinan lemah dan kurang intens dibanding El Nino yang berakhir Mei menurut badan cuaca Perserikatan Bangsa-Bangsa.
La Nina mendinginkan suhu permukaan laut di wilayah tropis bagian timur dan tengah Samudra Pasifik, sedangkan fenomena sebaliknya, El Nino, menghangatkan mereka.
"Bahkan jika itu terbentuk, kemungkinan hanya kejadian La Nina lemah," kata Rupa Kumar Kolli, kepala divisi layanan iklim Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO), Kamis (28/7).
"Jika La Nina terbentuk, biasanya akan memuncak sekitar akhir tahun. Kita akan melihatnya berangsur berkurang pada awal tahun," katanya merujuk ke tahun 2017.
WMO mengatakan pekan lalu bahwa Bumi sedang berada di jalur tahun terpanas dalam sejarah dan menghangat dalam laju lebih cepat dari perkiraan.
"Jika La Nina terjadi, itu cenderung punya efek berlawanan dan sedikit meredam temperatur global," kata Maxx Dilley, direktur bagian perkiraan dan adaptasi iklim WMO.
Berita Terkait
Menpora sebut lomba pacuan kuda Kebumen jadi contoh sport tourism
Rabu, 17 April 2024 11:15 Wib
Korlantas hentikan "one way" arus balik Lebaran 2024 pagi ini
Selasa, 16 April 2024 8:54 Wib
Pemuda Panca Marga kutuk tindakan brutal OPM
Sabtu, 13 April 2024 14:09 Wib
Kemenhub: 837.695 sepeda motor keluar masuk Jabodetabek H+2 Lebaran
Sabtu, 13 April 2024 6:10 Wib
TNI AL dan Basarnas pantau jalur mudik lewat udara
Jumat, 12 April 2024 5:47 Wib
Ronaldo beri ucapan selamat Idul Fitri untuk umat Islam di dunia
Kamis, 11 April 2024 6:50 Wib
Salat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo dihadiri 5.000 jamaah
Rabu, 10 April 2024 12:35 Wib
Empat menteri hadir di MK untuk memberikan keterangan pada sidang lanjutan perkara PHPU
Jumat, 5 April 2024 8:51 Wib