Seribuan Warga Solo Tolak Aksi Terorisme
Solo, Antara Jateng - Seribuan warga Surakarta dari berbagai elemen organisasi masyarakat melakukan aksi damai di Bundaran Gladak Jalan Slamet Riyadi Kota Solo, Senin, mereka menolak segala tindak terorisme dan radikalisme.
Seribuan warga beraksi damai tersebut antara lain dari Front Pembela Pancasila (FPP), Satgas Majelis Tafsir Alquran (MTA), SH Terate, Satgas Banser, Setkom LDII, pramuka, sejumlah organisasi politik di Solo, menyatakan, melawan segala bentuk aksi terorisme dan radikalisme, sekaligus menyampaikan pesan masyarakat Solo tidak takut terhadap peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, pada Selasa (5/7).
Selain itu, pengunjuk rasa yang melakukan jalan kaki dari depan Sriwedari menuju Bundaran Gladak juga menggelar sejumlah spanduk antara lain bertulisan "Aksi Teror Perbuatan Biadab dan Tidak Diajarkan Oleh Agama Apapun", "Aksi Teror Membuat Ekonomi Hancur", Wraga Solo Raya Juga Melawan Aksi radikalisme dan Terorisme", dan Warga Bersatu Padu Melawan Aksi Radikal dan Teror".
Koordinator aksi dari FPP Solo Kusumo Putro dalam orasinya mengatakan pihaknya mengutuk dengan segala bentuk aksi radikalisme dan terorisme di Solo dan sekitarnya.
"Aksi radikalisme maupun terorisme adalah perbuatan biadab dan tidak diajarkan oleh agama apapun," kata Kusumo.
Selain itu, pihaknya siap melawan segala bentuk aksi radikalisme dan terorisme, dan mendukung sepenuhnya kepada negara untuk menindak tegas aksi kekerasan tersebut.
Menurut Komandan Satgas MTA, Heru Prayitno, aksi yang diikuti sekitar 1.500 orang dari berbagai elemen masyarakat tersebut merupakan tindak lanjut dari aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Surakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Heru, pihaknya bersama elemen muslim dan ormas di Solo menolak aksi terorisme dan radikalisme atau antikekerasan.
Sementara sejumlah perwakilan atau koordinator elemen masyarakat yang ikut aksi melakukan penandatanganan bersama yang kemudian diserahkan kepada Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Polisi Ahmad Luthfi di Bundaran Gladak Solo.
Menurut Ahmad Luthfi, pihaknya memberikan apresiasi kepada masyarakat yang melakukan aksi damai menolak tindak terorisme dan radikalisme.
"Kami terima kasih mendapatkan dukungan masyarakat, Solo tetap nyaman, aman, dan sebagai kota berbudaya," kata Kapolresta.
Seribuan warga beraksi damai tersebut antara lain dari Front Pembela Pancasila (FPP), Satgas Majelis Tafsir Alquran (MTA), SH Terate, Satgas Banser, Setkom LDII, pramuka, sejumlah organisasi politik di Solo, menyatakan, melawan segala bentuk aksi terorisme dan radikalisme, sekaligus menyampaikan pesan masyarakat Solo tidak takut terhadap peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, pada Selasa (5/7).
Selain itu, pengunjuk rasa yang melakukan jalan kaki dari depan Sriwedari menuju Bundaran Gladak juga menggelar sejumlah spanduk antara lain bertulisan "Aksi Teror Perbuatan Biadab dan Tidak Diajarkan Oleh Agama Apapun", "Aksi Teror Membuat Ekonomi Hancur", Wraga Solo Raya Juga Melawan Aksi radikalisme dan Terorisme", dan Warga Bersatu Padu Melawan Aksi Radikal dan Teror".
Koordinator aksi dari FPP Solo Kusumo Putro dalam orasinya mengatakan pihaknya mengutuk dengan segala bentuk aksi radikalisme dan terorisme di Solo dan sekitarnya.
"Aksi radikalisme maupun terorisme adalah perbuatan biadab dan tidak diajarkan oleh agama apapun," kata Kusumo.
Selain itu, pihaknya siap melawan segala bentuk aksi radikalisme dan terorisme, dan mendukung sepenuhnya kepada negara untuk menindak tegas aksi kekerasan tersebut.
Menurut Komandan Satgas MTA, Heru Prayitno, aksi yang diikuti sekitar 1.500 orang dari berbagai elemen masyarakat tersebut merupakan tindak lanjut dari aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Surakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Heru, pihaknya bersama elemen muslim dan ormas di Solo menolak aksi terorisme dan radikalisme atau antikekerasan.
Sementara sejumlah perwakilan atau koordinator elemen masyarakat yang ikut aksi melakukan penandatanganan bersama yang kemudian diserahkan kepada Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Polisi Ahmad Luthfi di Bundaran Gladak Solo.
Menurut Ahmad Luthfi, pihaknya memberikan apresiasi kepada masyarakat yang melakukan aksi damai menolak tindak terorisme dan radikalisme.
"Kami terima kasih mendapatkan dukungan masyarakat, Solo tetap nyaman, aman, dan sebagai kota berbudaya," kata Kapolresta.