Phnom Penh, Antara Jateng - Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen pada Kamis mencopot jabatan Letnan Jenderal Mam Srim Vanna karena menghina seorang polisi lalu lintas (polantas) dan menolak ditilang oleh polisi tersebut.
Namun pada hari yang sama, Hun Sen kemudian mengembalikan Mam Srim Vanna ke jabatannya semula, yaitu wakil direktur jenderal Departemen Imigrasi.
Hun Sen pada Kamis pagi sudah menandatangani perintah untuk mencopot Vanna dari posisinya setelah pejabat tersebut menghina seorang polisi lalu lintas ketika keduanya berdebat soal pelanggaran hukum.
"Untuk memberikan kesempatan kepada pejabat tersebut (Letjen Vanna, red), yang telah melayani negara dengan penuh pengabdian dan telah mengakui kesalahannya, saya memutuskan untuk membatalkan perintah yang saya tandatangani pagi ini menyangkut kasus Jenderal Mam Srim Vanna," kata perdana menteri di laman Facebooknya.
Jabatan Letjen Vanna dikembalikan lagi setelah ia pada Kamis bertemu dengan polisi lalu lintas yang dihinanya dan menyampaikan permohonan maaf kepada petugas kepolisian tersebut.
Vanna terlibat argumentasi dengan sang polantas ketika ia melanggar lampu merah saat menyetir mobil di Phnom Penh pada Senin dan menolak ditilang oleh polisi tersebut, demikian menurut cuplikan video yang diunggah di media sosial.
Sang jenderal menghina dengan menyebut polantas tersebut sebagai "Polisi lalu lintas Ar". Ar adalah kata hinaan untuk menyebut anak-anak atau anak muda.
Hun Sen menegaskan bahwa pemakaian kata itu tidak hanya menghina bawahan tapi juga berarti memandang rendah keseluruhan unit polisi lalu lintas. Demikian Xinhua.
Berita Terkait
Indonesia tolak pernyataan PM Israel yang menentang negara Palestina
Rabu, 24 Januari 2024 8:33 Wib
Mabuk sambil menyetir, Menteri Kehakiman Selandia Baru ajukan pengunduran diri
Selasa, 25 Juli 2023 7:34 Wib
Presiden Joko Widodo tiba di Papua Nugini disambut PM James Marape
Rabu, 5 Juli 2023 10:54 Wib
Malaysia cetak sejuta Al Quran respon tindakan Rasmus Paludan
Minggu, 29 Januari 2023 20:41 Wib
PM Malaysia Ismail Sabri minta penghapusan hak veto
Senin, 26 September 2022 7:58 Wib
PM Inggris segera cabut aturan pembatasan COVID
Senin, 21 Februari 2022 15:23 Wib
Perdana Menteri Kanada Trudeau positif COVID-19
Selasa, 1 Februari 2022 9:17 Wib
Indonesia-Singapura sepakati perjanjian ekstradisi
Selasa, 25 Januari 2022 15:24 Wib