Industri Knalpot Purbalingga Serap Ratusan Tenaga Kerja
Purbalingga, Antara Jateng - Industri knalpot di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, hingga saat ini telah mampu menyerap 873 tenaga kerja, kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Purbalingga Agus Winarno.
"Sementara untuk kondisi sentra knalpot Purbalingga saat ini didukung oleh 173 IKM (Industri Kecil dan Menengah) yang aktif dengan kapasitas produksi secara keseluruhan mencapai 313.380 unit per tahun dan nilai produksi mencapai Rp43,8 miliar," katanya di Purbalingga, Selasa.
Agus mengatakan hal itu saat menerima rombongan peserta Pendidikan dan Latihan Pimpinan (Diklatpim) IV Angkatan I Tahun 2016 Badan Diklat Daerah Istimewa Yogyakarta di Operation Room Graha Adiguna, Sekretariat Daerah Purbalingga.
Menurut dia, industri knalpot di Kabupaten Purbalingga diawali oleh almarhum Sultoni pada tahun 1979.
Dalam perkembangannya, kata dia, industri knalpot yang digeluti warga Kampung Pesayangan itu terus berkembang dan sering mendapat pesanan.
Saat ini, lanjut dia, produk knalpot Purbalingga telah tersebar hampir di seluruh pelosok Indonesia.
"Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Purbalingga terus mendukung pengembangan sentra knalpot di Purbalingga. Bahkan produk knalpot 'hand made' (buatan tangan, red.) ini telah menjadi ikon Purbalingga," katanya.
Kendati produk knalpot Purbalingga telah banyak digunakan oleh sejumlah industri automotif terkemuka seperti Mercedes dan panser buatan Pindad, dia mengakui bahwa IKM knalpot Purbalingga belum mampu menembus agen tunggal pemegang merek (ATPM).
"Hal itu karena IKM knalpot Purbalingga terkendala oleh proses produksi yang masih 'hand made'," katanya.
"Sementara untuk kondisi sentra knalpot Purbalingga saat ini didukung oleh 173 IKM (Industri Kecil dan Menengah) yang aktif dengan kapasitas produksi secara keseluruhan mencapai 313.380 unit per tahun dan nilai produksi mencapai Rp43,8 miliar," katanya di Purbalingga, Selasa.
Agus mengatakan hal itu saat menerima rombongan peserta Pendidikan dan Latihan Pimpinan (Diklatpim) IV Angkatan I Tahun 2016 Badan Diklat Daerah Istimewa Yogyakarta di Operation Room Graha Adiguna, Sekretariat Daerah Purbalingga.
Menurut dia, industri knalpot di Kabupaten Purbalingga diawali oleh almarhum Sultoni pada tahun 1979.
Dalam perkembangannya, kata dia, industri knalpot yang digeluti warga Kampung Pesayangan itu terus berkembang dan sering mendapat pesanan.
Saat ini, lanjut dia, produk knalpot Purbalingga telah tersebar hampir di seluruh pelosok Indonesia.
"Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Purbalingga terus mendukung pengembangan sentra knalpot di Purbalingga. Bahkan produk knalpot 'hand made' (buatan tangan, red.) ini telah menjadi ikon Purbalingga," katanya.
Kendati produk knalpot Purbalingga telah banyak digunakan oleh sejumlah industri automotif terkemuka seperti Mercedes dan panser buatan Pindad, dia mengakui bahwa IKM knalpot Purbalingga belum mampu menembus agen tunggal pemegang merek (ATPM).
"Hal itu karena IKM knalpot Purbalingga terkendala oleh proses produksi yang masih 'hand made'," katanya.