"Segera amankan lokasi. Masyarakat kami imbau untuk menjauh dan tidak berduyun-duyun menonton kejadian tersebut karena masih ada pergerakan tanah yang berakibat longsor susulan dan berbahaya bagi mereka yang datang sekadar menonton," katanya saat mengunjungi lokasi longsor di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat siang.
Selain itu, dia juga meminta warga yang rumahnya terkena longsor untuk segera mengamankan barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan.
Kendati demikian, dia mengimbau warga untuk tetap mengutamakan keselamatan masing-masing.
"Utamakan nyawa. Bila ada kesempatan menyelamatkan harta benda, segera selamatkan yang berharga saja mengingat tanah bergerak yang mengakibatkan longsor masih terjadi dan kita tidak bisa memprediksi pergerakan itu," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Clapar mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), serta Palang Merah Indonesia (PMI) dalam rangka memberikan kenyamanan kepada pengungsi.
Menurut dia, semua pengungsi sudah tertangani, termasuk konsumsi maupun kebutuhan mendesak lainnya.
"Kami juga telah meminta warga untuk menguras kolam yang ada di sekitar lokasi longsor guna menghindari pergerakan tanah dan longsor," katanya.
Ia mengatakan bahwa kolam-kolam tersebut juga berpotensi memicu terjadinya pergerakan tanah dan mengakibatkan longsor.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan bahwa sebanyak 158 jiwa telah mengungsi ke rumah-rumah warga atau saudara mereka di lingkungan RT 03, RT 04, dan RT 05 RW 01.
"Rencananya, besok (Sabtu, red.) pagi, seluruh pengungsi akan dipindahkan ke tempat pengungsian di Sekolah Dasar Negeri 2 Clapar yang tidak jauh dari lokasi longsor," katanya.
Menurut dia, di tempat pengungsian tersebut juga dilengkapi dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi maupun sukarelawan.
Seperti diwartakan, bencana tanah longsor melanda Desa Clapar RT 01, RT 02, dan RT 03 RW 01 akibat hujan lebat yang terjadi sejak Kamis (24/3) sore.
Hujan lebat tersebut mengakibatkan terjadinya tanah bergerak dengan luas lebih dari 5 hektare atau sejauh 1,2 kilometer.
Meskipun pergerakannya lambat, tanah longsor itu mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah warga.
Berdasarkan hasil pendataan terakhir yang dilakukan BPBD Banjarnegara, rumah warga yang mengalami rusak berat sebanyak empat unit, rusak ringan sebanyak enam unit, dan rumah terancam longsor sebanyak 19 unit.
Sebelumnya, dilaporkan jika terdapat sembilan rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dua rumah rusak ringan, dan sebanyak 29 rumah terancam longsor.
Selain itu, akses jalan utama Banjarnegara-Pagentan terputus akibat longsor di Desa Clapar sehingga arus kendaraan dari arah Banjarnegara menuju Pagentan dan sebaliknya harus memutar melalui Karangkobar.
Berita Terkait
KAI apresiasi petugas temukan barang penumpang bernilai ratusan juta
Sabtu, 20 April 2024 9:59 Wib
Bupati Wonosobo: Petugas MPP ujung tombak pelayanan masyarakat
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
Petugas gabungan tangani longsor di Desa Kaliori
Rabu, 17 April 2024 14:34 Wib
Lima petugas Pemkot Semarang terima penghargaan
Selasa, 16 April 2024 22:00 Wib
Jelang satu arah, petugas sterilisasi gerbang tol Kalikangkung
Sabtu, 13 April 2024 16:09 Wib
PLN Jateng DIY siagakan 4.085 personil untuk amankan listrik Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Senin, 8 April 2024 8:35 Wib
Petugas Stasiun Tawang kembalikan tas penumpang berisi setengah miliar lebih
Senin, 8 April 2024 5:23 Wib
KAI Purwokerto siagakan 68 petugas ekstra selama angkutan Lebaran 2024
Jumat, 5 April 2024 13:50 Wib